perjalanan hidup |
Saat duduk dibangku SD, punya cita-cita ingin menjadi pejabat, ingin
menjadi menteri dsb. Karena cita-cita itulah semangat belajar menjadi tinggi,
dengan harapan tercapailah cita-cita mulia tersebut. Karena belajar giat, Ia
bisa masuk ke Sekolah Menengan Pertama yang berkualitas dan selalu mendapat
rengking terbaik. Karena terus memperoleh rangking terbaik dan nilainya
memenuhi syarat, maka dapat diterima di Sekolah Menengah Atas yang berkualitas.
Karena cita-cita mulia yang diidam-idamkan, Ia terus belajar semaksimal
mungkin, dengan harapan dapat masuk Perguruan Tinggi yang berkualitas yang
dapat mengantarkan dia untuk menggapai cita-cita tersebut. Karena kegigihan
itulah, Ia berhasil masuk ke Perguruan Tinggi yang Ia idam-idamkan tersebut.
Saat di Perguruan Tinggi, Ia terus berusaha semaksimal mungkin untuk
menjadi yang terbaik. Karena kegigihan tersebut, Ia berhasil lulus dan
mendapatkan bea siswa untuk sekolah keluar negeri. Sesampainya di luar negeri
tempat Ia mendapatkan bea siswa, Ia masih terus belajar keras, dengan harapan
cita-cita untuk menjadi pejabat dapat terwujud. Karena kegigihan itulah, Ia dapat
lulus dengan nilai terbaik. Selesailah tugas dia untuk belajar semaksimal
mungkin sebagai modal untuk berkarier di dunia kerja.
Mungkin sudah menjadi garis tangannya, tidak lama setelah lulus kuliah
di luar negeri, ada lowongan pekerjaan yang memang sangat di idam-idamkan. Karena
kualitas yang dia miliki, Ia dapat diterima di Instansi tersebut dan langsung
menempati posisi penting di tempat tersebut.
Singkat cerita, tak lama setelah menempati posisi penting tersebut, dia
langsung diangkat menjadi seorang pejabat. Akhirnya tercapailah sudah apa yang
Ia idam-idamkan selama ini. Kedua orang tua dan seluruh Saudaranya sangat
bangga dan mengagung-agungkannya. Ia pun merasa puas dan bangga atas prestasi
yang Ia dapatkan. Karena kerja kerasnya selama inilah yang bisa menempatkannya
keposisi penting tersebut.
Waktu terus berjalan, pengalaman kerjanya pun makin banyak dan luas. Ia
sudah banyak pengalaman menghadapi berbagai masalah dalam dunia kerjanya, dia
juga sudah menghadapi segala jenis orang yang berkaitan dengan dunia kerjanya. Karena
pengalaman itulah, dia semakin lihai dan semakin mahir melobi, mengambil hati
orang dan makin mahir berstrategi.
Pada suatu ketika, Ia bertemu dengan seseorang yang sangat
berpengaruh di Negeri ini. Karena namanya yang sudah mulai bersinar, Ia
ditawari posisi penting di negeri ini. Karena posisi yang sangat menggiurkan itulah,
dia bersedia dengan senang hati untuk menempati posisi tersebut.
Setelah menempati posisi tersebut, Ia menjadi semakin terkenal dan semakin
dipuja oleh semua orang. Di awal perjalanan posisi tersebut, dia selalu
menunjukkan kinerja terbaiknya. Karena kinerja itulah Ia semakin di percaya
oleh orang yang menunjuknya menempati posisi terbut.
foto peneyesalan |
Namun, entah karena kecerobohannya atau karena kesengajaannya atau karena
keadaan yang mamaksanya untuk melakukan hal tersebut. Ia sekarang manjadi
tersangka korupsi, Ia sudah menjadi koruptor. Dulu Ia terkenal karena
prestasinya, sekarang dia terkenal karena kejahatannya. Dulu Ia menjadi kebanggaan
keluarga dan saudaranya, sekarang dia menjadi aib bagi keluarga dan
saudara-sarudaranya.
Perjalanan karier yang sangat panjang, yang dimulai sejak pertama kali
mengungkapkan cita-citanya di bangku SD sampai dengan menjabat posisi terakhir,
hancur gara-gara tindakan ceroboh tersebut. Impian dan masa depannya sudah
hilang, yang tertinggal hanya bayang-bayang rasa malu dan penyesalan.
foto penyesalan |
Rakyat mungkin akan lupa atas prestasi yang sudah Ia sumbangkan selama ini,
tetapi rakyat tidak pernah akan lupa atas kejahatan yang Ia perbuat tersebut. Mudah-mudahan
kebencian terhadap dirinya hanya diberikan oleh manusia yang mengenal dan
merasakan hasil perbuatannya, karena jika Allah juga benci atas perbuatannya,
maka rasa sakit yang Ia alami akan terus dibawa sampai akhir hayat nanti.
Begitulah kehidupan didunia ini, gajah di pelupuk mata tidak nampak tapi
semut kecil yang diseberang lautan bisa jelas terlihat. Gara-gara nila setitik
rusaklah susu sebelanga, gara-gara kecerobohan yang diperbuat dapat mengubur
semua prestasi dan harapan yang ada. Maka hati-hatilah dalam berbuat,
berbuatlah yang terbaik maka kita akan selamat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar