Jumat, 14 Desember 2012

Hati-hati melangkah, bisa jadi langkah kita hari ini dapat mengubur semua harapan yang ada

perjalanan hidup

Saat duduk dibangku SD, punya cita-cita ingin menjadi pejabat, ingin menjadi menteri dsb. Karena cita-cita itulah semangat belajar menjadi tinggi, dengan harapan tercapailah cita-cita mulia tersebut. Karena belajar giat, Ia bisa masuk ke Sekolah Menengan Pertama yang berkualitas dan selalu mendapat rengking terbaik. Karena terus memperoleh rangking terbaik dan nilainya memenuhi syarat, maka dapat diterima di Sekolah Menengah Atas yang berkualitas.

Karena cita-cita mulia yang diidam-idamkan, Ia terus belajar semaksimal mungkin, dengan harapan dapat masuk Perguruan Tinggi yang berkualitas yang dapat mengantarkan dia untuk menggapai cita-cita tersebut. Karena kegigihan itulah, Ia berhasil masuk ke Perguruan Tinggi yang Ia idam-idamkan tersebut.

Saat di Perguruan Tinggi, Ia terus berusaha semaksimal mungkin untuk menjadi yang terbaik. Karena kegigihan tersebut, Ia berhasil lulus dan mendapatkan bea siswa untuk sekolah keluar negeri. Sesampainya di luar negeri tempat Ia mendapatkan bea siswa, Ia masih terus belajar keras, dengan harapan cita-cita untuk menjadi pejabat dapat terwujud. Karena kegigihan itulah, Ia dapat lulus dengan nilai terbaik. Selesailah tugas dia untuk belajar semaksimal mungkin sebagai modal untuk berkarier di dunia kerja.

Mungkin sudah menjadi garis tangannya, tidak lama setelah lulus kuliah di luar negeri, ada lowongan pekerjaan yang memang sangat di idam-idamkan. Karena kualitas yang dia miliki, Ia dapat diterima di Instansi tersebut dan langsung menempati posisi penting di tempat tersebut.

Singkat cerita, tak lama setelah menempati posisi penting tersebut, dia langsung diangkat menjadi seorang pejabat. Akhirnya tercapailah sudah apa yang Ia idam-idamkan selama ini. Kedua orang tua dan seluruh Saudaranya sangat bangga dan mengagung-agungkannya. Ia pun merasa puas dan bangga atas prestasi yang Ia dapatkan. Karena kerja kerasnya selama inilah yang bisa menempatkannya keposisi penting tersebut.

Waktu terus berjalan, pengalaman kerjanya pun makin banyak dan luas. Ia sudah banyak pengalaman menghadapi berbagai masalah dalam dunia kerjanya, dia juga sudah menghadapi segala jenis orang yang berkaitan dengan dunia kerjanya. Karena pengalaman itulah, dia semakin lihai dan semakin mahir melobi, mengambil hati orang dan makin mahir berstrategi.

Pada suatu ketika, Ia bertemu dengan seseorang yang sangat berpengaruh di Negeri ini. Karena namanya yang sudah mulai bersinar, Ia ditawari posisi penting di negeri ini. Karena posisi yang sangat menggiurkan itulah, dia bersedia dengan senang hati untuk menempati posisi tersebut.
Setelah menempati posisi tersebut, Ia menjadi semakin terkenal dan semakin dipuja oleh semua orang. Di awal perjalanan posisi tersebut, dia selalu menunjukkan kinerja terbaiknya. Karena kinerja itulah Ia semakin di percaya oleh orang yang menunjuknya menempati posisi terbut.

foto peneyesalan
Namun, entah karena kecerobohannya atau karena kesengajaannya atau karena keadaan yang mamaksanya untuk melakukan hal tersebut. Ia sekarang manjadi tersangka korupsi, Ia sudah menjadi koruptor. Dulu Ia terkenal karena prestasinya, sekarang dia terkenal karena kejahatannya. Dulu Ia menjadi kebanggaan keluarga dan saudaranya, sekarang dia menjadi aib bagi keluarga dan saudara-sarudaranya.

Perjalanan karier yang sangat panjang, yang dimulai sejak pertama kali mengungkapkan cita-citanya di bangku SD sampai dengan menjabat posisi terakhir, hancur gara-gara tindakan ceroboh tersebut. Impian dan masa depannya sudah hilang, yang tertinggal hanya bayang-bayang rasa malu dan penyesalan.

foto penyesalan
Rakyat mungkin akan lupa atas prestasi yang sudah Ia sumbangkan selama ini, tetapi rakyat tidak pernah akan lupa atas kejahatan yang Ia perbuat tersebut. Mudah-mudahan kebencian terhadap dirinya hanya diberikan oleh manusia yang mengenal dan merasakan hasil perbuatannya, karena jika Allah juga benci atas perbuatannya, maka rasa sakit yang Ia alami akan terus dibawa sampai akhir hayat nanti.

Begitulah kehidupan didunia ini, gajah di pelupuk mata tidak nampak tapi semut kecil yang diseberang lautan bisa jelas terlihat. Gara-gara nila setitik rusaklah susu sebelanga, gara-gara kecerobohan yang diperbuat dapat mengubur semua prestasi dan harapan yang ada. Maka hati-hatilah dalam berbuat, berbuatlah yang terbaik maka kita akan selamat.  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar