Tulisan ini
berasal dari rangkuman atas buku Accounting Theory edisi 6 karangan
Godfrey, diambil dari hasil rangkuman oleh DEADY RIZKY YUNANTO, FAUZIAH NOOR, PENDIK SAPUTRO , YAYAN PUJI RIYANTO. Karena bermanfaat maka saya upload..selamat membaca..
CURRENT COST ACCOUNTING
Learning
Objectives:
Mampu menjelaskan,
1.
Busines profit,
memperoleh keuntungan dan pentingnya mengukur konsep-konsep
2.
Perdebatan
mengenai konsep keuangan dan Physical capital
3.
Standar current
cost accounting yang telah direkomendasikan atau digunakan di seluruh dunia
4.
Kritik terhadap
current cost accounting
5.
Kontra argumen
dari para ahli current cost accounting
6.
Hasil dari
studi empiris.
L.O 1: BUSINESS PROFIT, HOLDING GAINS
AND ADVANTAGE OF MEASURING THESE CONCEPTS
1. Alasan Menggunakan Current Cost Accounting
Mengapa
menggunakan current cost? Untuk menjawab pertanyaan tersebut, kita perlu
mempertimbangkan kebijakan-kebijakan manajer yang dihadapkan untuk menjalankan
bisnis. Satu asumsi yang dapat kita buat adalah manajer perusahaan ingin mengetahui
bagaimana seharusnya mengalokasikan sumber daya perusahaan untuk memaksimalkan
laba. Terdapat masalah mendasar yang terbagi dalam 3 pertanyaan:
a.
Berapa jumlah
aset yang harus ada pada waktu tertentu? Ini adalah masalah ekspansi.
b.
Apa seharusnya
bentuk aset ini? Ini adalah masalah komposisi.
c.
Bagaimana
seharusnya aset dibiayai? Ini adalah masalah pembiayaan.
Manajer membuat
kebijakan-kebijakan dari 3 pertanyaan tersebut yang diperlukan untuk merumuskan
ekspektasi di masa depan. Ekspektasi didasarkan pada harapan masa lalu. Oleh karena
itu, untuk membuat kebijakan yang melibatkan perumusan ekspektasi yang relatif akurat,
manajer perlu mengevaluasi kebijakan pada masa yang lalu. Daya guna data
akuntansi untuk tujuan ini didasarkan pada perbandingan data dengan ekspektasi
semula yang ditentukan untuk periode tertentu. Jika kesalahan yang terungkap
adalah ekspektasi yang primer, harapan atau ekspektasi harus diubah. Sebagai
contoh, jika harga bahan baku lebih tinggi dari yang diharapkan, maka
perusahaan perlu mengubah ekspektasi atas harga di masa depan. Dengan demikian,
informasi akuntansi menjadi berguna, kebijakan harus mengukur peristiwa aktual
dari periode tertentu seakurat mungkin. Jika informasi yang termasuk peristiwa
periode sebelumnya dicampur dengan peristiwa periode berjalan, maka proses evaluasi
menjadi membingungkan. Juga, jika beberapa peristiwa periode berjalan dihilangkan,
akan mengakibatkan kebingungan dalam proses evaluasi
Berdasarkan
teori ini, informasi akuntansi menyajikan tujuan:
a.
Evaluasi oleh
manajer dari kebijakan masa lalu mereka dalam rangka untuk membuat kebijakan
yang terbaik untuk masa depan.
b.
Evaluasi
manajer oleh pemegang saham, kreditur, dan lain-lain. Evaluasi oleh kedua sisi
yaitu orang dalam dan orang luar juga menyediakan sarana untuk keberhasilan
fungsi ekonomi, karena, secara teoritis, sumber daya kemudian akan dialokasikan
lebih efisien.
c.
Tujuan lainnya
dari informasi akuntansi adalah untuk menyediakan dasar yang kuat dan merata
untuk perpajakan.
2. Business Profit Concept
Manajemen
sering menghadapi 2 kebijakan: Apakah akan ‘menahan’ aset dan kewajiban atau
membuangnya (misalnya melalui penjualan aset atau pembayaran utang) dan
Bagaimana menggunakan dan membiayai operasional entitas.
Dalam rangka
untuk mengevaluasi kedua induk dan kebijakan operasi dari manajer, ditawarkan
konsep pendapatan yang disebut ‘busines
profit’. Dua komponen utama business profit adalah current operating profit
dan realisable cost savings.
Current
operating profit (current operating profit) adalah ekses dari nilai saat ini
dari output yang terjual lebih dari current cost dari masukan yang terkait.
Realisable cost
savings adalah peningkatan current cost pada aset yang dimiliki oleh perusahaan
pada periode berjalan.
Keduanya
mencakup perubahan biaya yang direalisasi dan yang belum direalisasi. Busines
profit dihitung secara real basis – yaitu, elemen fiksi akibat perubahan
tingkat harga umum dihilangkan. Istilah yang kita gunakan untuk realisable cost
savings adalah ‘holding gains / losses’, yang dapat direalisasikan atau belum
direalisasi.
3. Holding gains and losses
Apa manfaat
dari pemisahan pengukuran antara holding gain and loss? Memegang komposisi
tertentu dari aset dan kewajiban adalah salah satu cara manajemen untuk
meningkatkan posisi pasar perusahaan. Manajer dan lain-lain ingin tahu apakah
harapan ini sukses. Dalam akuntansi konvensional, keuntungan dicatat hanya
ketika aset tersebut dilepaskan. Oleh karena itu, menentukan apakah harapan
manajemen berhasil atau tidak adalah hampir mustahil kecuali aset yang dibeli
dan dijual dalam periode yang sama. Juga, dalam akuntansi konvensional, ketika
membandingkan perusahaan, kita dapat disesatkan perusahaan mana yang lebih
efisien. Misalkan semua perusahaan dalam suatu industri tertentu sama-sama efisien,
tetapi Perusahaan A dimulai 10 tahun lebih awal dari yang lain. Keuntungan
operasional A akan lebih besar karena beban penyusutan rendah, sehingga
memberikan kesan bahwa A lebih efisien daripada yang lain. Tapi keuntungan yang
lebih besar bukan karena efisiensi dari manajer dalam operasi perusahaan pada tahun
berjalan. Sebaliknya, itu mencerminkan efisiensi para manajer dari 10 tahun
yang lalu dalam memulai bisnis dan pembelian suatu aset pada saat itu. Oleh
karena itu, pemisahan holding gain dan operating profit memberikan kredit untuk
manajer yang tepat.
Misalkan bahwa
A Perusahaan menjadi kurang efisien dan sejarah saat ini biaya laba operasi
adalah sama dengan perusahaan lain. Inefisiensi akan tersembunyi juka memakai
akuntansi konvensional karena holding gain akan dicampur dengan laba
operasional. Sebuah asumsi yang mendasari Current Cost Accounting adalah bahwa
percampuran holding gains dan operating gains membingungkan evaluasi kebijakan
manajemen dan menghalangi alokasi sumber daya dalam perekonomian. Namun,
pemisahan current operating profits dan holding gain (or losses) tidak selalu
diterima bermanfaat. Drake dan Dopuch, serta Prakash dan Sunder, menegaskan
bahwa beberapa kebijakan manajer mempengaruhi kedua komponen, sehingga dalam
beberapa kasus holding gain dan current operating profit tidak independen satu
sama lain. Misalnya, aset yang diperoleh untuk menurunkan future operating
expenses (misalnya mesin baru yang dibeli untuk menghasilkan persediaan dengan
biaya yang lebih rendah). Manfaat yang berhubungan langsung dengan aset akan
tercermin dalam future operating profits daripada perubahan dalam current cost
aset saat diperoleh. Jika current cost aset mengalami penurunan, hal itu tidak
akan masuk akal untuk menyalahkan manajemen dalam menimbulkan kerugian jika
peningkatan laba usaha karena penurunan beban usaha (HPP di contoh kita) lebih
dari offset kerugian.
4. Mengapa holding gains merupakan komponen dari
pendapatan
Pendukung teori
ini percaya bahwa holding gain merupakan ‘tabungan yang disebabkan oleh fakta
bahwa masukan tersebut diperoleh sebelum digunakan. Tabungan ini diperuntukan
untuk mengadakan aktivitas. Tapi mengapa kenaikan current cost aset dianggap
sebagai bagian dari penghasilan? Mereka tidak pernah secara langsung memberikan
jawaban atas pertanyaan, tapi Revsine berpendapat bahwa teori mereka
menunjukkan kemungkinan respon sebagai berikut:
“Laba sebuah
perusahaan berasal dari kenaikan harga aset karena, jika tidak, cash flow
keluar yang lebih besar akan diperlukan jika ingin membeli sekarang.
Penghematan kas pada waktu yang tidak disengaja dari pembelian dengan demikian
manfaat yang nyata, dan harus dimasukkan dalam pendapatan. Ini pada dasarnya
adalah sebuah gagasan biaya kesempatan. Penghematan biaya merupakan bagian dari
pendapatan, melainkan merupakan suatu ‘opportunity gain’, karena perusahaan
membeli aset tersebut pada saat itu daripada di kemudian hari ketika harga
lebih tinggi.”
Revsine
berpendapat bahwa jenis dari gain ini mengharuskan perbandingan antara
peristiwa yang terjadi dan peristiwa yang mungkin terjadi. Secara teoritis,
jumlah yang tidak terbatas dari tindakan yang mungkin ada. Memilih satu untuk
membandingkan dengan yang sebenarnya sulit untuk dipertahankan. Untuk melihat
ini, Revsine meneruskan penjelasan yang lebih lengkap tentang penghematan biaya
berikut:
“Sebuah
penghematan biaya mengukur posisi keuntungan relatif perusahaan dari perusahaan
lain dalam industri yang tidak beruntung untuk memegang aset yang diberikan
ketika harga naik. Ketika perusahaan-perusahaan lain yang membeli aset, mereka
akan melakukannya dengan harga yang lebih tinggi. Akibatnya, cash flow mereka
akan melebihi cash flow keluar dari perusahaan yang mengalami penghematan
biaya.”
Dengan
demikian, argumen opportunity gain menyiratkan perbandingan perusahaan dengan
perusahaan lainnya. Revsine menolak argumen opportunity gain, karena ia percaya
bahwa perbandingan antar perusahaan melibatkan banyak masalah. Pembenaran lain
yang dimasukkan dalam holding gains sebagai pendapatan adalah untuk mengatakan
bahwa apresiasi nilai merupakan fenomena ekonomi aktual yang dapat
direalisasikan jika perusahaan itu menjual aset. Namun, beberapa akuntan
berpendapat bahwa perusahaan kebanyakan membeli aset untuk digunakan dalam
operasinya, terlepas dari perubahan harga. Oleh karena itu, kemungkinan
likuidasi aset adalah tidak realistis. Selain itu, pemikiran ini dianggap tidak
sesuai dengan konsep current cost karena penekanannya pada nilai likuidasi atau
exit value.
Revsine
menyatakan komponen income berbasis likuidasi tidak sesuai dengan kebutuhan
informasi investor, yang lebih menekankan ke laba dan dividen dari penjualan sahamnya,
di mana hal ini berkaitan dengan penggunaan aset operasi, bukan likuidasinya. Revsine
menyarankan bahwa masuknya holding gain dalam income memiliki alasan bahwa
perubahan dalam current cost aset tertentu merefleksikan perubahan futurecash
flow yang diharapkan dari penggunaan aset tersebut. Holding gains
dikualifikasikan sebagai income karena harga meningkat akibat refleksi dari
peningkatan kekuatan untuk memperoleh earning yang lebih besar. Jika pernyataan
ini benar, maka angka pendapatan yang mencakup holding gain sangat relevan bagi
pengguna yang mencoba untuk memprediksi future cash flows perusahaan.
Argumen Revsine
menyiratkan bahwa current cost income adalah indikator utama future cash flows.
Dasar teoritisnya adalah hubungan antara current cost income dan economic
income. Economic income didefinisikan sebagai perbedaan present value dari net
cash flow yang diperkiran perusahaan antara dua waktu yang berbeda, tidak
termasuk tambahan investasi dan distribusi ke pemilik. Economic income dapat
dibagi menjadi 2: distributable cash flow atau expected income dan unexpected
income. Komponen-komponen ini didefinisikan sebagai:
expected income
= Market rate of return x nilai awal aktiva bersih
unexpected
income = sporadis kenaikan atau penurunan present value dari aktiva bersih
akibat perubahan ekspektasi mengenai tingkat future cash flows
Expected income
mengukur cash flow yang dapat dihasilkan perusahaan untuk masa depan yang
terbatas. Sedangkan unexpected income mengukur perubahan cash flow karena
faktor lingkungan yang tidak terantisipasi di awal periode. Dalam perekonomian
yang bersaing sempurna, current cost income hampir identik dengan economic
income. Current operating profit di bawah current cost adalah sama dengan
komponen cash flow yang didistribusikan atau expected income. Holding gain yang
langsung berhubungan dengan unexpected income.
Ketika
persaingan sempurna tidak ada, current cost income adalah perkiraan economic
income. Ketepatan peningktan pendekatan dengan kekuatan dan tanda (diasumsikan
positif) dari hubungan antara harga aset dan future cash flow yang terkait.
Kekuatan dan tanda hubungan adalah isu-isu empiris. Namun, FASB dalam
Pernyataan 33 mengungkapkan keyakinan bahwa informasi current cost dapat
berfungsi sebagai dasar untuk menilai future cash flow.
Holding gain
termasuk sebagai bagian dari pendapatan yang mencerminkan pandangan financial
capital. Setiap jumlah pada akhir periode yang melebihi jumlah yang
diinvestasikan pada awal periode, tidak termasuk investasi tambahan oleh dan
distribusi kepada pemilik, adalah pendapatan. Oleh karena itu, Holding gain
adalah bagian dari pendapatan. Laba atas Investasi yang ditanamkan adalah
jumlah uang yang melebihi dari jumlah yang diinvestasikan. Pendapatan merupakan
pengembalian kas yang diharapkan atas investasi tunai.
LO 2: FINANCIAL CAPITAL VERSUS PHYSICAL CAPITAL
Penganut sistem
akuntansi current-cost memiliki kesamaan dalam memandang konsep
valuasi/penilaian menggunakan current market buying price/current cost
(yakni aset dinilai dari nilai terkini/harga pasar).
Namun terdapat
perbedaan pendapat mengenai bagaimana mendefinisikan capital (modal),
dan bagaimana mengukur profit/loss (keuntungan/kerugian) dari perubahan
(kenaikan/penurunan) atas capital tersebut. Dua pandangan dalam pokok ini
adalah: konsep modal keuangan (financial capital) dan konsep modal fisik
(physical capital).
I.
Perbedaan Financial dan Physical Capital
Perbedaan
pandangan ini dari segi praktis terlihat pada pencantuman holding gain/loss
pada profit.
a. Pencantuman holding
gain/loss sebagai bagian dari profit
Financial
capital view memasukkan holding gain/loss apabila terjadi perubahan harga pada
aset, sedangkan physical capital view tidak mencantumkannya.
Contoh:
Perusahaan dengan modal kas $1000 pada 1 Januari, membeli 100 unit barang
dengan harga $10/unit, dari supplier untuk dijual kembali. Pada 31 Januari,
semua unit barang tersebut terjual dengan harga masing-masing $18. Pada tanggal
tersebut, harga unit barang dari supplier telah naik menjadi $12/unit.
Diasumsikan bahwa profit dibagikan semua menjadi dividen.
Sales
revenue ($18 x 100) $1800
Cost
of sales ($12 x 100) 1200
Current
operating profit 600
Holding
gain ($2 x 100) 200
Profit 800
Paid
as dividends 800
Kenaikan $2 dari
harga barang yang dibeli tanggal 1 Januari
dan 31 Januari ($10 menjadi $12 per unit) menjadi holding gain,
karena telah terjadi cost saving yakni penghematan arus uang keluar.
Pembelian barang dilakukan pada saat barang lebih murah daripada pembelian
dilakukan terkemudian.
Profit menurut
pandangan ini adalah $800, karena perusahaan telah mampu mempertahankan modal
keuangannya (financial capital) yakni jumlah cash at hand, bila
ditilik dari keadaan awal dan akhir periode:
Beginning
amount of capital $1000
Less
Purchase of 100 units at $10 each (1000)
Add
Sale of 100 units at $18 each 1800
Ending
Balance of Capital 1800
Less Profit/paid as
dividend (800)
Financial capital to be maintained 1000
b. Pencantuman
mantain capital item
Mantain capital
item dicantumkan pada physical capital view, sedangkan pada financial capital
view tidak. Physical capital view melihat kemampuan operasional perusahaan
tercermin pada modalnya yang tak lain adalah unit fisik yang dihasilkan.
Pada contoh di
atas, profit yang dihasilkan dihitung dengan menghitung selisih lebih dari
kemampuan perusahaan mempertahankan kemampuan operasionalnya untuk menghasilkan
jumlah fisik unit.
Beginning
capital $1000
Purchase
of 100 units (outflow of cash) -
1000
Sale
of 100 units (outflow of cash) +1800
Needed
at end to mantain capital
(100 units x $12) - 1200
Profit
for January 600
Paid as dividend 600
Jumlah kemampuan
menghasilkan unit fisik awal dan akhir harus sama, yakni 100 unit. Jika $200
(total kenaikan harga input dari $10 ke $12) menurut financial capital view adalah
holding gain, menurut physical capital view ini adalah capital maintenance
adjustment: jumlah yang diperlukan untuk menjaga kemampuan operasional
perusahaan menghasilkan unit fisik yang sama pada awal dan akhir periode (100
unit) dengan perubahan harga terkini/current price ($10/unit ke $12/unit).
Jika yang diakui
sebagai profit dan dibagikan sebagai dividen $800, maka modal yang tersisa
adalah $1000 (1800-800). Modal ini hanya akan menghasilkan 83 unit (1000/12),
sehingga keberlangsungan operasional modal takkan terjaga.
II.
Kritik atas Financial Capital dan
Dukungan atas Physical Capital
a. Kritik
Financial Capital
Holding gain
dimasukkan dalam profit, karena diasumsikan merupakan:
-
cost saving
-
mencerminkan kenaikan future cashflow pada aset
yang mengalami holding gain
Samuelson
menilai bahwa holding gain bukan cost-saving, melainkan sunk-cost (biaya
tenggelam). Holding gain adalah opportunity gain, dimana keuntungan terjadi
karena mengambil satu keputusan (membeli aset lebih murah) daripada memilih
yang lain (membeli aset lebih mahal di waktu terkemudian). Namun, pilihan yang
lain tersebut hilang saat perusahaan memilih satu keputusan tersebut. Holding
gain mendasarkan perhitungan keuntungannya atas perbandingan dengan pilihan
lain, yang sudah tak ada lagi ini. Tentunya ini tidak masuk akal, karena
keuntungan tersebut tidak realised (terealisasi) ataupun expected (dapat
diharapkan akan muncul), melainkan forgone (telah lewat). Jika dipaksa masuk
sebagai keuntungan, maka kasus lain misalnya pembelian aset yang lebih murah
pada satu masa, ataupun meminjam saat bunga kredit lebih rendah, tentunya juga
merupakan cost-saving.
Asumsi pada poin
kedua adalah kenaikan pada current cost akan menaikkan net realisable value
(nilai bersih yang dapat direalisasi) aset. Meski demikian, kenaikan expected
cashflow (dari kenaikan current cost) tak bisa dihubungkan dengan non-current
asset tertentu, karena cashflow berasal dari penjualan output perusahaan. Yang
lebih tepat adalah pencerminan kenaikan expected cashflow dengan kenaikan nilai
present value dari seluruh aset perusahaan.
Selain itu,
kenaikan aset tertentu dalam satu industri tidak selalu berarti menggambarkan
potensi kenaikan future cashflow dari setiap perusahaan dari industri lain yang
menggunakan aset tersebut. Misalkan industri X mengalami kenaikan permintaan
pesat yang membuatnya membutuhkan penggunaan non-current asset A yang lebih.
Hal ini membuat harga non-current asset A naik. Kenaikan non-current asset A
ini belum tentu mencerminkan kenaikan future sales dari industri Y yang juga
menggunakan non-current asset Y.
b. Dukungan atas
Physical Capital
Atas kesulitan
yang dialami dalam pengakuan holding gain sebagai profit tersebut, Samuelson
condong ke pandangan physical capital. Pandangan ini didasarkan pada teori
alokasi sumber daya optimum (optimum resource allocation) dan pemerolehan
tingkat pengembalian yang diperlukan dari input sumber daya (required rate of
return on resource input). Penggunaan physical capital view dapat meningkatkan:
-
kebijakan manajemen aset fisik
-
penentuan output dan pengenaan harga penjualan
-
kebijakan dividen
-
status keberlangsungan usaha (going concern)
Pertimbangan
harga terkini dari perbaikan dan pemeliharaan aset akan menjaga tingkat
depresiasi dan harga penjualan kembali (resale price), sehingga aset takkan
didepresiasi atau dijual kembali dengan nilai yang lebih rendah dari pasarannya
sekarang.
Biaya yang
relevan dalam mencapai output optimum dalam pasar yang kompetitif dimana
perusahaan adalah penerima harga (price-taker) adalah harga terkini dari
penyediaan produk (current cost of supplying product); sebaliknya ketika
perusahaan memiliki kuasa pasar dan menjadi penentu harga (price-maker), biaya
yang relevan adalah juga current cost of supplying product.
Dalam
mendistribusikan keuntungan sebagai dividen, physycal capital dapat memberikan
tingkat yang reasonable untuk menjaga operasional dan basis aset perusahaan
sebagai reinvestasi yang menguntungkan.
Keberlangsungan
usaha terkait erat dengan kemapuan perusahaan menghasilkan tingkat keuntungan
yang normal dari investasi pemilik, dimana semua nilai diukur berdasarkan nilai
terkini pasar dari sumber daya. Dengan penjagaan tingkat operasional
perusahaan, basis aset akan terjamin untuk berputarnya roda bisnis perusahaan
di masa mendatang.
III. Kritik
atas Physical Capital
Sterling
menunjukkan keberterapan physical capital hanya jika kondisi ini terpenuhi:
-
penggunaan unit output identik
-
kenaikan harga biaya input
-
jual-beli dalam pasar berbeda
-
diinvestasi seluruhnya dalam unit fisik
Berikut adalah
kasus dimana kondisi ini gagal terpenuhi.
a. Unit yang
Berbeda
Perusahaan
dengan $1000 pada 1 Januari membeli 100 kaos @10. Menjual seluruh kaos @$18
pada 31 Januari – ketika harga input kaos naik menjadi $20. Pada 1 Februari,
perusahaan mengganti persediaan dengan 72 blus yang harga terkini @$25 – naik
dari @$20 pada 1 Januari.
Possible
Calculation
|
T-shirt
|
Blouse
|
Beginning
Capital
|
1000
|
1000
|
Purchase
(100 x $10 [t-shirt]; 50 x $20 [blouse]) |
-1000
|
-1000
|
Sale
(100 x $18)
|
+1800
|
+1800
|
Capital
Maintenance [100 t-shirt, or 50 blouse]
|
-2000
|
-1250
|
Profit/Loss
|
(200)
|
550
|
Jika unit yang
distok berbeda, maka terdapat dua kemungkinan perhitungan seperti terlihat pada
tabel di atas. Manakah yang harus dipakai perusahaan, yang menghasilkan
keuntungan atau kerugian? Physical cost tidak bisa menjawab pertanyaan ini.
b. Penurunan
Harga Biaya Input
Kas 1 Januari
$10.000, membeli 100 units @$100. Pada 31 Januari, harga biaya input jatuh
menjadi $60/unit. Harga jual disesuaikan dari $160 ke $96 per unit. Semua
barang terjual.
Decreasing
cost
|
Constant
cost
|
|
Revenue
|
9600
[100x$96]
|
16.000
[100x$160]
|
Cost of
Sales
|
-6000
[100x$60]
|
-10.000
[100 x$100]
|
Profit
|
3600
|
6000
|
Perusahaan
berhasil menjaga modal fisik. Akan tetapi investor mengalami kerugian potensi
dividen yang dapat dibayarkan karena pengakuan keuntungan yang lebih kecil.
c. Pasar yang
Sama
Pada 1 Januari,
Perusahaan X memiliki $1000. Membeli 100 saham @$10. 31 Januari, menjual saham
@$18. Pada 1 Januari, Perusahaan Y memiliki $1000. Membeli 100 saham @$10. 31
Januari, menjual saham @$18.
Company
X
|
Company
Y
|
|
Revenue
|
1800
[100x$18]
|
900
[100x$9]
|
Cost of
Sales
|
1800
[100x$18]
|
900
[100x$9]
|
Profit
|
0
|
0
|
Kedua perusahaan
sama-sama menjaga kemampuan fisiknya untuk dapat memiliki lagi 100 saham sesuai
dengan harga masing-masing. Keduanya sama-sama melaporkan keuntungan $0,
meskipun perusahaan X mengalami penurunan harga dan Y sebaliknya. Tentunya ini
tidak masuk akal bagi investor yang bersangkutan.
d. Investasi
Unit Fisik Parsial
1 Januari, kas
awal $1000. Membeli 80 units @$10. Sisa kas $20 ditahan (dibiarkan sebagai kas
saja). 31 Januari, menjual 80 units @$16 – harga input naik menjadi $12,5/unit.
Revenue (80x$16)
|
1280
|
Cost of Sales (80x$12,5)
|
1000
|
Profit (dividend)
|
280
|
Kas pada akhir
periode adalah $1200 ($200 cash at hand + $1280 revenue – $280 dividend), yang
hanya akan dapat mengganti 96 unit (1280/12,5).
Beginning
capital $1000
Purchase
of 80 units (80x$12,5) -
1000
Sale
of 80 units (80x$16) +1280
Profit
(Dividend) -280
Hold
as cash 200
Ending
capital 1200
Needed
at end to mantain capital
(100 units x $12,5) -
1250
Deficit 50
Masalahnya terdapat pada holding cash (kas yang
dibiarkan saja dan tak ditanamkan dalam unit fisik). Nilai $200 tersebut
mengalami penurunan daya beli. Pada 1 Januari bila ditukar, maka akan mendapat
20 unit (20x$10), dan hanya akan mendapat 16 unit (16x$12,5) pada 31 Januari.
Perusahaan mengalami defisit pemertahanan penggantian fisik output sebesar 4
unit (dari 20 menjadi 16 unit). Kerugian 4 unit ini (4x$12,5) terjadi karena
tidak menginvestasikan keseluruhan kas pada unit fisik. Namun, holding loss
ini takkan dilaporkan dalam physical capital – karena pandangan ini tak
mengenal konsep holding gain/loss, melaikan capital physical mantainance.
LO 3: CURRENT
COST DALAM PRAKTEK
1. Current Cost
di Amerika Serikat
Pada tahun 1976, Securities Exchange Commission (SEC)
telah mengubah Peraturan 3-17 dari Peraturan SX membutuhkan beberapa pendaftar
untuk mengungkapkan data biaya penggantian tertentu dalam laporan 10-K, yang
diajukan dengan SEC. Persyaratan ini diterbitkan dalam Accounting Series
Release (ASR) 190. Data tambahan yang diperlukan hanya perusahaan yang
persediaan dan aktiva produktif melebihi US $ 100 juta dan lebih dari 10% dari
total aset.
Pada tahun 1979, FASB menerbitkan Statement 33 yang
diperlukan dalam pengungkapan tambahan dolar konstan dan data current cost.
Karena itu, SEC mengeluarkan ASR 271 pada tahun 1979, membatalkan ASR 190 yang
mendukung Statement 33 aturan untuk laporan 10-K. Persyaratan untuk menyediakan
data current cost bertemu dengan resistensi luar biasa dari perusahaan. Setelah
banyak perdebatan tentang kegunaan dari informasi tambahan, FASB menerbitkan
Statement 89 tahun 1986, membatalkan kebutuhan, tetapi perusahaan mendesak
untuk terus mengungkapkan data.
Dalam Statement 33, FASB mewajibkan perusahaan
mengungkapkan informasi mengenai:
Pendapatan dari operasi yang dilanjutkan dari current cost berdasarkan tahun fiskal berjalan, dengan menggunakan nominal dolar (unit skala dolar) current cost persediaan dan aset tetap pada akhir tahun fiskal berjalan, dengan menggunakan dolar nominal. Perubahan dalam current cost untuk tahun fiskal saat ini dari persediaan dan aktiva tetap, dengan menggunakan dasar dolar konstan.
Pendapatan dari operasi yang dilanjutkan dari current cost berdasarkan tahun fiskal berjalan, dengan menggunakan nominal dolar (unit skala dolar) current cost persediaan dan aset tetap pada akhir tahun fiskal berjalan, dengan menggunakan dolar nominal. Perubahan dalam current cost untuk tahun fiskal saat ini dari persediaan dan aktiva tetap, dengan menggunakan dasar dolar konstan.
Perubahan-perubahan dalam biaya tidak dimasukkan ke
dalam pendapatan dari operasi yang dilanjutkan. Perusahaan juga harus
mengungkapkan informasi berikut current cost secara nominal dolar untuk
masing-masing 5 tahun terakhir:
a.
Pendapatan dari
operasi yang dilanjutkan
b.
Laba per saham
biasa dari operasi yang dilanjutkan
c.
Aktiva bersih
pada akhir tahun fiskal
Perusahaan juga harus mengungkapkan perubahan dalam
current cost persediaan dan aktiva tetap secara konstan dolar untuk setiap 5
tahun.
Statement 33 itu dimaksudkan untuk menjadi sebuah
percobaan selama 5 tahun. Setelah mempertimbangkan bukti dan reaksi terhadap
data tambahan, FASB, dalam Statement 82 yang dikeluarkan pada bulan November
1984, menghilangkan persyaratan untuk melaporkan biaya historis / informasi
dolar konstan bagi perusahaan yang mengungkapkan informasi current cost.
FASB ragu-ragu apakah akan mendukung pandangan
finansial capital atau pandangan Physical capital. Karena ini, memutuskan dalam
Statement 33 untuk meminta perubahan current cost ‘kenaikan atau penurunan
current cost’, daripada holding gain (atau losses) atau penyesuaian modal
maintenance. Namun, mengklaim bahwa pendapatan dari operasi yang dilanjutkan
berdasarkan current cost adalah panduan untuk menilai pemeliharaan kemampuan
operasi perusahaan. Ini, tentu saja, adalah argumen Physical capital. FASB
mencatat bahwa pendapatan dari operasi yang dilanjutkan tidak mengukur
kemampuan operasi tepat. Namun, percaya bahwa angka tersebut memberikan
perkiraan yang memadai.
FASB memperbolehkan perusahaan untuk menggunakan
berbagai metode untuk menentukan current cost. Informasi harga dapat
dikumpulkan dan diterapkan secara internal maupun eksternal dan untuk item
tunggal atau kategori. Selanjutnya, current cost aset dapat diukur dengan 3
prosedur alternatif:
a.
Estimasi
langsung dari harga pembelian aset pada usia yang sama dan kondisi sebagai aset
yang dimiliki (misalnya menggunakan harga vendor ‘daftar atau kutipan lain atau
perkiraan)
b.
Perkiraan harga
pembelian aset baru yang mirip dikurangi penyisihan penyusutan (misalnya
menggunakan indeks harga eksternal yang dihasilkan / internal dihasilkan untuk
kelas barang atau jasa yang diukur)
c.
Perkiraan harga
pembelian aset baru ditingkatkan dikurangi penyisihan untuk kerugian operasi
aset yang dimiliki (biaya operasi yang lebih tinggi atau potensi output yang
lebih rendah) dan penyisihan penyusutan.
2. Current cost
in the United Kingdom
Pada tahun 1975 Komite Sandilands, yang didirikan oleh
pemerintah Inggris, menyimpulkan bahwa laporan biaya historis, termasuk yang
disesuaikan dengan perubahan tingkat harga umum, dimana kegunaannya terbatas.
Ini menyatakan pendapat bahwa laporan tingkat harga umum yang disesuaikan
adalah kompleks dan membingungkan bagi pengguna. Dalam mempertimbangkan
kebutuhan informasi dari berbagai pengguna, memutuskan bahwa penilaian dari
manfaat masa depan diperoleh dari aktiva bersih perusahaan adalah relevansi
khusus bagi pengguna. Informasi untuk penilaian semacam paling dikomunikasikan
oleh nilai aset yang didasarkan pada konsep ‘nilai bisnis’. Penekanannya adalah
pada perusahaan bisnis sebagai entitas yang terpisah dari pemiliknya. Aset milik
badan usaha. Mereka adalah sarana yang menghasilkan keuntungan dan mampu
meneruskan usahanya. Kecuali kapasitas operasi dipertahankan, tidak ada
keuntungan. Pandangan Physical capital mendasari akuntansi current cost di
Inggris.
Komite percaya bahwa keuntungan dari harapan operasi
mungkin dipertahankan tanpa batas. Holding gain mencerminkan kondisi ekonomi
saat ini yang umumnya di luar kendali manajemen, dan mungkin diindikasikan pada
aktivitas normal. Pendapat ini sesuai dengan pendapat yang diajukan oleh
Revsine. Komite memutuskan bahwa holding gain harus diungkapkan tapi tidak
termasuk dalam pendapatan.
Proposal oleh Komite Sandilands disahkan oleh
pemerintah dan diterima secara substansi oleh profesi akuntansi yang diwakili
oleh Accounting Standards Steering Commitee (sekarang disebut Accounting
Standars Committee). Telah disepakati bahwa pelaksanaan harus diserahkan kepada
profesi akuntansi. Oleh karena itu, Inflation Accounting Steering Group (IASG)
ditetapkan pada awal tahun 1976. IASG ini menghasilkan sebuah draf eksposur (ED
18) pada akhir 1976 sebagai pedoman yang akan digunakan oleh perusahaan.
Setelah banyak perdebatan, revisi dan eksperimen, Accounting Standards
Committee (ASC) mengeluarkan Statement (SSAP 16) current cost accounting pada
Maret 1980. Persyaratan SSAP 16 bisa diyakinkan oleh data biaya tambahan saat
ditampilkan secara jelas, dari current cost untuk laporan utama dan biaya
historis sebagai data tambahan. Standar ini diterapkan pada perusahaan yang
terdaftar dan besar.
3. Current cost
in Australia
Di Australia, profesi akuntan mengeluarkan DPS 1.1,
Pernyataan Provisional Accounting Standards (PAS), ‘Current cost Accounting’,
pada bulan Oktober 1976. Perubahan versi dari pernyataan (PAS 1) dan panduan
bekerja diterbitkan pada bulan Agustus 1978. Sistem yang direkomendasikan dari
current cost didasarkan pada pemeliharaan kapasitas operasi perusahaan yang
utuh. Pada saat itu, hal ini juga dipertimbangkan sistem baru yang benar-benar
akan menggantikan pernyataan konvensional sekali pengguna menjadi akrab
dengannya. Namun, karena kritik, lobi oleh perusahaan dan individu, dan
kurangnya efek material oleh standar profesional pada praktek. Standards
Accounting Practice (SAP 1). ‘Current Cost Accounting’, diterbitkan pada bulan
November 1983.
Pelepasan SAP 1 menandakan perubahan yang signifikan
dalam haluan. Di Australia, perbedaan dibuat antara ‘Statement of Accounting
Practice’ dan ‘Statement of Accounting Standards’. Statement praktek
merekomendasikan, sedangkan standar requires, kepatuhan. SAP 1 ‘strongly’
merekomendasikan bahwa semua entitas menyajikan laporan tambahan current cost
accounting selain laporan konvensional biaya historis keuangan. Atau, laporan
current cost dapat disajikan sebagai laporan keuangan utama, benar-benar
menggantikan laporan biaya historis, undang-undang yang relevan pelaporan
disediakan tidak dilanggar.
Fitur – fitur
Utama dari SAP 1
Kapasitas
Operasi
Current cost pada sistem Australia didasarkan pada
konsep entitas yang mempertahankan keutuhan kemampuan perusahaan untuk terus
memberikan jumlah yang sama barang dan jasa-nya -ini kemampuan operasi. Jika
tidak ada perubahan teknologi, pemeliharaan modal mensyaratkan bahwa stok fisik
awal aktiva bersih dipertahankan. Hal ini dicapai dengan cara mencocokkan
penggunaan sumber daya dengan menggunakan harga beli saat aktiva tetap, secara
terus-menerus berubah. Dikatakan bahwa perusahaan harus menyesuaikan operasi
untuk mengambil keuntungan dari perubahan terus-menerus dalam pasar faktor agar
tetap kompetitif dan efisien. Logika ekonomi menunjukkan bahwa efisiensi
operasional yang optimal terjadi dimana volume tertentu dari output diproduksi
pada biaya pasar peluang minimum total contoh faktor input. Contohnya, jika
biaya variabel (seperti upah) meningkat, metode intensif modal produksi maka
akan lebih diminta untuk mengurangi input tenaga kerja dan meminimalkan biaya.
Menggunakan biaya tetap sebagai contoh lagi, jika harga pasar tanah dan
bangunan perusahaan meningkatkan mereka harus dimanfaatkan lebih intens dalam
proses produksi, disewakan atau dijual dan operasi dipindahkan ke lokasi yang
lebih murah. Membeli harga saat ini atau harga masuk adalah ukuran yang relevan
dari biaya peluang di pasar faktor dan harus digunakan dalam sistem ini.
Prinsip
Penilaian
Nonmoneter Item
Item moneter dan nonmoneter tunduk pada efek yang
berbeda dan risiko selama inflasi. Item moneter adalah klaim ke sejumlah tetap
dolar. Secara nominal tidak berubah selama inflasi harga. Sebaliknya, nilai
item nonmoneter (seperti tanah dan bangunan) akan disesuaikan dengan kekuatan
pasar dalam dolar nominal.
Untuk tujuan neraca, aset nonmoneter harus dihargai
dan ditampilkan dengan biaya mereka saat ini. Nilai tersebut diperoleh dengan
mengacu pada:
a.
Harga pasar
saat pembelian
b.
Spesifik indeks
di mana harga pasar tidak tersedia, atau potensi pelayanan item identik atau
seperti untuk digantikan atau aset khusus.
c.
Untuk
depresiasi aset, nilai baru dikurangi akumulasi penyusutan yang digunakan untuk
menurunkan nilai aset tersebut.
Ketika aset nonmoneter disajikan kembali (biasanya
pada tanggal neraca), penyesuaian dibuat untuk rekening Current Cost Reserve
(Cadangan Biaya Lancar) pada bagian ekuitas di neraca. Namun, ketika penurunan
nilai permanen mengurangi kemampuan operasi entitas, maka penyesuaian debit
dibuat langsung ke Laba Rugi.
Monetary items
and loan capital
Moneter item dan modal pinjaman Aktiva moneter
disajikan dalam amouts di mana mereka awalnya dibawa ke rekening. Kewajiban
moneter dinyatakan sebesar jumlah yang diharapkan akan dibayar. Item moneter harus
dipecah menjadi 2 komponen yang berbeda. Komponen pertama didasarkan pada
konsep entitas dan terdiri dari semua item moneter yang bukan modal pinjaman.
Ini terutama merupakan hutang usaha dan debitur, uang tunai, pembayaran dan
jangka pendek cerukan(penarikan cek yg melebihi jumlah uang di bank).
Keuntungan pos moneter atau kerugian harus dihitung dengan indeks yang tepat
dari perubahan current cost barang dan jasa. Sebagai contoh, sebuah perusahaan
bangunan akan menerapkan indeks biaya konstruksi untuk item moneter yang
membiayai input operasi (seperti hutang usaha dan debitur). Untuk badan
pembiayaan seperti bank, indeks yang relevan akan menjadi indeks harga umum.
Dimana apllication indeks input tertentu tidak praktis atau biaya yang efektif,
penggunaan indeks harga umum direkomendasikan.
SAP 1 biaya sistem operasi saat ini didasarkan pada
konsep entitas. Semua jangka panjang sumber keuangan, seperti pinjaman, surat
utang dan obligasi (baik berharga dan nonmarketable), serta kontribusi pemegang
saham dan cadangan, yang dianggap merupakan modal dasar perusahaan. Keuntungan
dan kerugian modal pinjaman dihitung terutama untuk menilai sejauh mana para
pemegang saham telah diuntungkan dari entitas telah menggunakan modal jangka
panjang pinjaman untuk operasi dana. Karena ukuran ini berhubungan dengan
pemegang saham-yang sah (milik) konsep-disarankan agar indeks harga umum
digunakan untuk perhitungan. Selanjutnya, setiap kali perdagangan kreditur dan
kewajiban moneter lainnya melebihi aktiva dan persediaan, kelebihannya akan
digunakan untuk mendanai aset nonmoneter. Dalam hal ini selisih tersebut
diperlakukan sebagai modal pinjaman dan keuntungan atas kelebihan ini
diperlakukan dengan cara yang sama sebagai modal pinjaman.
Secara umum, SAP 1 merekomendasikan bahwa saldo
rata-rata barang moneter digunakan untuk perhitungan. Namun, akurasi yang lebih
besar akan dicapai dengan menghitung saldo pada interval lebih sering. Namun,
perlu dicatat bahwa ‘biaya yang terlibat dalam membuat perhitungan akan jarang
terjamin ‘.
Aset nonmoneter
dibeli dan dijual di pasar yang sama
Saham dan komoditas berharga tertentu seperti emas,
perak dan aset lainnya yang dimiliki sebagai aset spekulatif atau keuangan yang
dibeli dan dijual di pasar yang sama. Aset ini tidak secara langsung menambah
kemampuan operasi entitas. Aset juga tidak dikonsumsi atau digunakan selama
proses render(pemberian) barang dan jasa. Aset biasanya diadakan untuk
menghasilkan pendapatan atau tujuan untuk dijual kembali pada capital gain.
Dalam kasus ini kemampuan operasi entitas ditingkatkan atau dikurangi dengan
kemampuan reinvestasi aset. Kemampuan ini tetap tidak berubah dalam periode
ketika harga pasar dari aset tertentu bergerak sejalan dengan inflasi umum.
Namun, jika nilai aset meningkat pada tingkat yang lebih besar daripada inflasi
umum, maka reinvestasi kemampuan atau kemampuan operasi dianggap ditingkatkan.
Aset diperdebatkan dengan kenaikan harga, penyesuaian inflasi umum dikreditkan
ke cadangan current cost dan keuntungan apapun, dan di atas inflasi,
dikreditkan ke rekening Laba Rugi. Jika terjadi kerugian, maka entri yang
terbalik.
LO 4: KRITIK TERHADAP CURRENT COST
Kritik
akuntansi current cost terutama berasal dari 2 kubu yang berbeda: mereka yang
mengikuti biaya historis dan mereka yang percaya akuntansi exit price.
Para pendukung Biaya Historis
Para
pendukung akuntansi biaya historis menolak akuntansi biaya, terutama karena
melanggar prinsip realisasi tradisional. Adapun yang menjadi perhatian mereka
adalah perusahaan bermaksud untuk
menggunakan aset bukan menjualnya, jadi perubahan harga pasar tidaklah relevan.
Sebuah aset tetap tidaklah memberi nilai lebih kepada perusahaan hanya karena
current cost naik. Nilai aset tetap terletak pada potensi layanannya bukan
nilai pasarnya. Dengan kata lain, current cost accounting mengantisipasi laba
operasi.
Masalah
terkait adalah subjektivitas dari menentukan jumlah kenaikan biaya. Jika tidak
ada pasar barang bekas yang handal, maka dasar untuk menentukan current cost
aset tetap yang digunakan oleh perusahaan harus berupa aset baru diharapkan
untuk menggantikan yang lama. Gagasan current cost menyeru penyesuaian harus
dibuat untuk setiap keuntungan operasi atau kerugian antara aset yang
sebenarnya dimiliki dan penggantinya untuk sampai pada current cost yang sedia
kala. Bukanlah tugas yang mudah untuk menghitung jumlah keuntungan atau
kerugian operasi.
Para Pendukung Exit Price
Pendukung
akuntansi exit price mengamati sejumlah kelemahan dalam current cost
accounting. Pertama, mereka berpendapat bahwa istilah ‘cost’ menyiratkan
opportunity cost atau pengorbanan untuk alternatif terbaik. Hampir dalam semua
kasus, current sacrifice dihadapi oleh perusahaan yakni untuk menjual aset
daripada menggunakannya, tetapi tidak untuk membelinya karena perusahaan telah
memilikinya. Oleh karena itu, current cost, harga untuk membeli item, tidaklah
relevan. Exit price atau nilai yang dapat direalisasi yang merupakan ekspresi
logis dari biaya peluang.
Masalah
alokasi yang dibawa untuk diterangkan oleh Thomas yang selanjutnya menjadi isu.
Alih-alih mengalokasikan biaya historis, alokasi adalah current cost. Tapi itu
masih berubah-ubah dan kurang pas di dunia nyata. Tambahan poin pada masalah
adalah kebutuhan untuk Penyusutan backlog. Apakah penyusutan simpanan
dibebankan ke pendapatan atau ke akun modal yang akan membuat perbedaan dalam
jumlah penghasilan yang dilaporkan.
Lemke
berpendapat bahwa peningkatan aset teknologi akan lebih mungkin mengganti aset
yang ada, sehingga current operating profit, didasarkan pada modus produksi
yang ada, akan menjadi prediksi yang lemah terhadap keuntungan masa depan.
Ketika teknologi berubah, investor akan disesatkan oleh current operating
profit sebagai dasar untuk memprediksi cash flow masa depan. Dalam banyak
kasus, laporan keuangan akan mencerminkan harga pembelian saat ini dan beban
penyusutan aset yang usang yang mana perusahaan tidak bermaksud melakukan
pembelian. Keuntungan akan mewakili fasilitas yang ada yang tidak diharapkan
untuk dilanjutkan.
Pendukung
exit price bersikeras bahwa current cost accounting memerlukan masalah
matematika yang aditif karena model yang dianjurkan untuk praktek melibatkan berbagai
metode pengukuran. Chambers menjelaskan masalah ini sebagai berikut:
“… jumlah
aset harus dari jenis yang sama dengan jumlah kewajiban. Mereka harus berupa
uang atau setara jumlah uang dari aset non-money pada tanggal neraca. Setara
uang aset non-money adalah nilai kas bersih dari aset pada tanggal neraca.”
Chambers
menyatakan bahwa total berikut ini berarti:
Cash $1000
Some assets
at present value 2000
some assets
at present NRV 3000
some assets
at current cost 2000
Total $8000
Alasannya
adalah bahwa total harus mewakili berapa banyak uang yang tersedia atau dapat
diakses oleh perusahaan untuk membayar utang, upah, dividen, pajak dll. Present
value hanyalah sebuah hipotetis. NRV juga berarti hipotetis karena kemungkinan
jumlah yang dapat merealisasikan biaya kurang dari disposisi yang mungkin
timbul ketika penjualan yang dibuat. Current cost mengacu pada harga pembelian
aset yang sudah menjadi milik perusahaan. Agar aditif, angka harus dari sifat
yang sama atau dari domain yang sama.
Untuk alasan
yang sama, Chambers menetang penggunaan indeks harga spesifik. Sebuah indeks
harga hanya rata-rata harga. Hal ini tidak mungkin, kecuali secara kebetulan,
bahwa sebuah perusahaan tertentu dipengaruhi oleh perubahan harga dengan cara
yang sama pada setiap perusahaan lain. Dan jika aset tidak bisa lagi dibeli,
itu tidak masuk akal untuk menghitung indeks biaya ‘seolah-olah’ harga ‘akan’
berubah ke tujuan yang sama dan pada tingkat yang sama seperti beberapa seri
nomor indeks. Akhirnya, Chambers menyatakan bahwa gagasan nilai bagi bisnis
menghadap sejumlah alasan lain untuk nilai. Aset berharga bagi pebisnis untuk:
1. Penggunaan
yang dapat dibuat oleh mereka
2. Peminjaman
yang didasarkan pada mereka
3. Kas yang
dapat mereka hasilkan
4. Pagar potensial
terhadap inflasi dalam kasus aset nonmoneter.
Pendukung
exit price accounting mempercayai bahwa informasi current cost secara umum
tidak relevan dengan kebanyakan keputusan investasi karena itu tidak fokus pada
kemampuan perusahaan untuk mengendalikan sumber daya financial dalam misi
perusahaan untuk mengadaptasi diri dengan lingkungan.
LO 5: PENDUKUNG CURRENT COST
Prinsip Recognition
Pendukung
dari historical cost berpendapat current cost accounting melanggar prinsip
konvensional dalam mengakui gain pada pelepasan dari sebuah aset non moneter.
Hal ini benar untuk unrealized holding gains, ketika sebuah pandangan modal
financial diambil. Pendukung dari current cost mengabaikan unrealized holding
gains yang menyajikan fenomena aktual ekonomi yang terjadi pada periode yang
berlangsung, jadi seharusnya dapat diakui. Kemudian bukti objektif yang cukup
dapat diperoleh untuk mendukung perubahan harga. Pendukung ini juga berpendapat
bahwa perubahan dalam harga pasar aset tetap tidak relevan, karena perusahaan
bermaksud untuk menggunakan aset, tidak menjualnya. Pendukung current cost akan
berpendapat bahwa apakah perusahaan berniat untuk menggunakan atau menjual
aktiva tetap tidak berhubungan. Apa yang relevan adalah bahwa harga aset telah
berubah. Penentuan pendapatan periodik harus didasarkan pada apa yang
sebenarnya terjadi dalam periode berjalan, bukan pada apa yang mungkin terjadi
yaitu, pada niat perusahaan.
Objectivitas dari Current Cost
Pendukung
dari historical cost mengatakan bahwa kelemahan utama dari current cost
accounting adalah subjektivitas. Objektivitas adalah hal yang relatif, ada
beberapa figur dimana hari ini lebih objektif dari yang lain. Berkaitan dengan
diri akuntan, keputusan akuntan berpengaruh kepada objektivitas suatu
transaksi. Banyak akuntan menemukan ruang gerak dari current cost dalam area
tertentu yang mengganggu. Jadi mungkin saja ada hambatan dan keterbatasan yang mungkin
terjadi. Pertanyaannya, apakah current cost, pada umumnya, mencapai tingkat
minimum tertentu objektivitas bahwa profesi akuntansi bersedia menerima.
Sebagai contoh, akuntan tidak tampak tertekan dengan menggunakan harga pasar
dalam metode yang lebih rendah dari biaya atau pasar untuk investasi pada efek
ekuitas. Salah satu alasannya adalah karena standarisasi prosedur. Hal lainnya
adalah tersedianya harga pasar yang berlaku.
Oleh karena
itu, dapat disimpulkan bahwa untuk item yang harga pasar relatif mudah didapat,
objektivitas current cost mereka akan diterima oleh akuntan. Persediaan bahan
baku dan barang jadi yang dibeli dari orang lain akan jatuh ke dalam kategori
ini. Bahkan, current cost persediaan lebih objektif, dalam arti dispersi
kurang, dibandingkan dengan biaya historis ditentukan atas dasar aliran yang
diasumsikan, seperti LIFO atau FIFO. Bagi kebanyakan perusahaan besar, di
dalamnya hampir mustahil untuk menghitung aliran biaya aktual historis barang.
Karena kesulitan ini, aliran diasumsikan untuk tujuan akuntansi digunakan yang
mungkin tidak memiliki korespondensi dengan aliran fisik yang sebenarnya.
Sebaliknya, akuntansi biaya saat ini menuntut bahwa persediaan akan berakhir
harga pada biaya yang berlaku pada tanggal neraca, dan biaya penjualan
dinyatakan pada current cost pada saat barang dijual. Memastikan biaya saat
aktiva tetap melibatkan beberapa masalah yang kompleks. Untuk aset standar,
namun, seperti kendaraan dan peralatan kantor, current cost dapat diperoleh
dari dealer bekas dengan sedikit kesulitan. Bahkan untuk jenis aktiva tetap,
current cost lebih mudah diakses dari banyak orang percaya. Revsine menyatakan:
“Pasar aset
yang digunakan secara mengejutkan juga dikembangkan untuk berbagai jenis
peralatan industri dan mesin. Sejumlah dealer baik yang terorganisir pasar
informal yang ada untuk berbagai komponen manufaktur tujuan umum dan untuk item
yang lebih khusus banyak di mana permintaan yang cukup akan tersedia dengan
mengacu pada digunakannya daftar peralatan dealer harga dan sumber yang sama.”
Untuk aset
tetap dimana tidak ada harga pasar yang tersedia, penilaian, perhitungan biaya
reproduksi dan penggunaan angka indeks akan diperlukan. Metode ini memerlukan
kesepakatan penghakiman. Banyak akuntan menemukan lintang current cost di
bidang tertentu mengganggu. Namun, memaksakan kendala dan batas penerimaan
adalah mungkin. Karena informasi current cost biasanya diperlukan hanya sebagai
data tambahan dan tidak diaudit. Profesi belum membahas prosedur yang
ditentukan untuk penentuan dari current cost.
Perubahan Teknologi
Berdasarkan
pendapat Edwards dan Bell, current operating profit adalah sebuah indikasi
dimana perusahaan memiliki kontribusi jangka panjang positif untuk ekonomi dan
proses produksi dalam perusahaaan sudah efektif. Jika keuntungan adalah lebih
dari bunga yang bisa saja diperoleh dari aktiva bersih pada current cost,
proses produksi yang ada bernilai berkelanjutan. Laba operasional saat ini
ditentukan berdasar physical capital maintenance, sehingga mewakili profitabilitas
perusahaan dalam menghasilkan laba jangka panjang dengan proses produksi yang
ada, dengan asumsi bahwa kondisi yang ada tetap relatif sama.
Edwards and
Bell percaya walaupun kondisi berubah, ada kemungkinan dimana proses produksi
dapat menghasilkan laba yang lebih besar dari alternative proses bila perubahan
dipengaruhi factor eksternal karena mereka akan mempengaruhi semua proses dalam
hal yang serupa. Sebuah alternatif mode produksi seharusnya diadaptasi jika
hanya jika memberikan profitabilitas yang diharapkan lebih tinggi dari yang
telah ada sebelumnya. Current cost adalah sebuah pengukur dari biaya atas jasa
berkaitan dengan aset aktual yang dimiliki oleh perusahaan. Bila lebih baru
tapi aset yang serupa dipakai dalam dasar menentukan current cost, maka nilai
dari aset lain juga harus disesuaikan untuk apa saja keuntungan atau kerugian
operasi, yang dibandingkan dengan aset yang dimiliki untuk memperoleh current
cost. Lemke dan lainnya berpendapat pemakaian current cost dari aset yang ada
ketika ada pengembangan model yang terjadi dengan mengabaikan pengaruh dari
perubahan teknologi dalam prospek dan operasi dalam perusahaan.
Revsine
percaya bahwa ini adalah posisi yang dipertahankan, karena menghasilkan ukuran
akuntansi berdasarkan pada tindakan yang belum diambil oleh perusahaan adalah
penuh dengan kesulitan. Ini akan memerlukan membuat perkiraan tentang keputusan
investasi. Membatasi ukuran akuntansi terhadap konsekuensi dari apa yang
perusahaan telah benar-benar mengadopsi sesuai dengan peran konvensional dari
informasi akuntansi.
Revsine
berpendapat asersi ini tidak benar. Ketika sebuah mesin baru mengubah biaya
produksi, harga dari mesin yang lama harus di sesuaikan. Hal ini dipengaruhi
crosselasticity dari permintaan antara mesin lama dan mesin baru, mengasumsikan
sebuah pasar yang memiliki halangan minim. Sekali penyesuaian dilakukan, harga
dari aset lama akan merefleksikan perubahan teknologi.
Current Cost Versus Exit Price
Edward dan
Bell percaya bahwa jawaban atas pertanyaan-pertanyaan berikut sangat penting
yang menentukan apakah akan menggunakan current cost atau exit price: Di tahap
mana dari siklus operasi harus menggunakan exit price (misalnya, NRV)
mendominasi penilaian aset? Mereka menyimpulkan sebuah entry price, current
cost, adalah metode normal dari penilaian dengan alasan-alasan sebagai berikut.
Penggunaan
exit prices mengarah kepada revaluasi yang ganjil dalam akuisisi, karena biaya
transportasi, biaya instalasi, dan biaya pelepasan dan akses tidak sempurna
kepada pasar. Secara cepat setelah pembelian dari mesin baru, nilainya biasanya
jatuh daripada biaya akuisisi.
Penggunaan
exit prices menyatakan secara tidak langsung pendekatan jangka pendek dari
bisnis operasi dimana ada nilai pelepasan dan likudasi. Sebuah laba positif
dalam exit price accounting mengindikasikan kepantasan sebuah bisnis untuk
berjalan dalam jangka pendek, bukan kepatutan dalam mengganti aset dan input
dan menjalankan bisnis dalam jangka panjang. Penggunaan exit prices untuk
persediaan barang jadi mengarahkan antisipasi dari laba operasi sebelum titik
penjualan karena persediaan itu dinilai melebihi current cost.
LO 6: STUDI EMPIRIS
1.
Australia
Sebuah studi empiris dari Barton menunjukkan bahwa selama
tahun 1970, apa yang terjadi di dunia bisnis saat itu berkorelasi dengan laba
dari current cost. Barton menginterpretasikan hasil ini sebagai penunjang
gagasan bahwa laba yang dibuat dari metode current cost dan rasio keuangan yang
terderivasi menghasilkan kualitas data finansial yang lebih tinggi dan
merupakan metode akuntansi yang sangat relevan untuk menghasilkan umpan balik
dalam penilaian sahan dan keadaan umum dalam ekonomi.
Sebaliknya, Ferguson dan Wines tidak setuju dengan studi dari
Barton. Mereka telah megadakan survey data dari sebuah pertanyaan empiris
tentang seberapa banyak firma yang menggunakan data current cost dalam
menyiapkan laporan keuangannya. Hasil dari survey tersebut adalah kebanyakan
perusahaan yang disurvei, sebanyak 94% dari perusahaan yang disurvei,
menyatakan bahwa mereka tidak berkeinginan menggunakan metode akuntansi current
cost. Selain itu, sebanyak 48% responden menyatakan bahwa keuntungan
menggunakan metode tersebut tidaklah signifikan dan sebanyak 32,2% responden
menyatakan bahwa metode akuntansi current cost tidak memberikan sebuah refleksi
yang realistik dan akurat dari sebuah performa keuangan dan posisi dari sebuah
perusahaan. Alasan lain yang diberikan adalah penerapan metode ini sangatlah
mahal, perusahaan tidak secara material terkena efek dari inflasi, dan
akuntansi inflasi sama sekali tidak terpikirkan.
2.
Amerika Serikat
Menggunakan simulasi model komputer, sebuah tim riset dari
Universitas Texas memeriksa perbedaan dari akuntansi biaya historis dan
perubahan harga. Hasil dari simulasi tersebut adalah sebagai berikut:
a.
Pengukuran performa dari nilai sekarang
setidaknya hampir sama dengan biaya historis sebagai sebuah prediksi dari arus
kas operasi tahun berikutnya di hampir semua kondisi yang diperiksa. Performa
nilai sekarang lebih baik daripada biaya historis di hampir dari semua situasi.
b.
Dividen yang dibayar melebihi laba yang
dihasilkan dari metode current cost melewati spektrum yang luas dari kondisi
inflasi.
c.
Kegagalan akuntansi biaya historis dalam
menyetel untuk beradaptasi terhadap inflasi menyebabkan perbedaan dramatis
antara biaya historis dan nilai sekarang (seperti contoh return on equity)
Dickerson menginvestigasi kemampuan dalam mengimplementasikan
prosedur dalam metode akuntansi current cost dalam sebuah sebuah firma
aktual. Hasil dari investigasi tersebut
adalah implementasi dari metode
akuntansi current cost membutuhkan biaya yang kecil dari sebuah perusahaan.
Tentu saja investigasi dari Dickerson ini bergantung pada ukuran firma yang
menggunakan metode tersebut.
Dalam sebuah survey yang dilakukan oleh Louis Harris dan
rekan, 61% dari respondennya percaya
bahwa jika inflasi terus berkelanjutan, metode akuntansi current cost akan
semakin menggeser metode biaya historis. Survei tersebut menunjukkan bahwa
kebanyakan firma telah menggunakan metode akuntansi current cost dalam
pengambilan keputusan manajerial. Bagaimanapun juga, studi tersebut dilakukan
ketika inflasi berada pada level tertinggi dan metode current cost dilihat
untuk menyediakan informasi yang benar-benar berbeda dan lebih merefleksikan
dampak dari inflasi daripada informasi yang disediakan oleh metode biaya
historis.
Sebaliknya, kebanyakan studi empiris yang dilakukan oleh
kebanyakan orang menghasilkan hasil yang berbeda. Ro mengadakan sebuah studi
empiris untuk memeriksa apakah biaya untuk memenuhi ASR 190 adalah signifikan
atau tidak. Dalam studinya, Ro menyimpulkan bahwa data ASR 190 tidak
menyediakan informasi yang baru untuk peserta pasar modal. Beaver, Christie,
and Griffin juga memiliki kesimpulan yang sama ketika mereka memeriksa perilaku
biaya sekuritas di lebih dari 533 firma.
Beaver dan Landsman dalam studinya dalam memeriksa kemampuan
dari Pernyataan no. 33 dari FASB untuk menjelaskan perubahan harga saham jika
dibandingkan dengan metode biaya historis. Mereka menyimpulkan bahwa data yang
dimaksud tidak memberikan informasi tambahan dari yang sudah disuplai oleh
metode biaya historis. Garsomke menyurvei reaksi-reaksi dari 244 CFO dan
menemukan bahwa garis pedoman dari ASR
190 kurang lengkap.
Bublitz, Frecka, dan McKeown menilai variable laba yang
dihasilkan oleh ASR 190 dan Pernyataan No. 33. Mereka menemukan bahwa
penyingkapan yang dihasilkan oleh ASR 190 menyediakan kekuatan penjelas yang
tidak signifikan daripada metode biaya historis.
Setelah melihat kembali dampak yang dihasilkan dari
Pernyataan no. 33, FASB dalam Pernyataan no. 89 memutuskan untuk tidak
melanjutkan pemenuhan data-data suplemen dari metode current cost.
3.
Selandia Baru
Duncan dan Moore mengetes pernyataan dari beberapa direktur
perusahaan di Selandia Baru yang menyatakan bahwa informasi biaya tidak terlalu
berguna dalam pengambilan keputusan manajerial. Mereka lalu menemukan bahwa
current cost menghasilkan rangking yang berbeda dan lebih baik dan prediksi
rate-of-return yang lebih akurat. Mereka juga menyimpulkan bahwa metode
akuntasi current cost menyediakan informasi yang lebih relevan yang mana
dipercaya sebagai data yang lebih akurat daripada metode akuntansi biaya
historis.
Wong juga menginvestigasi mengapa kebanyakan perusahaan di
Selandia Baru secara sukarela merubah metode akuntasinya ke current cost. Ia
menemukan fakta bahwa keadaan itu dibuat untuk tujuan perpajakan. Studi empiris
Wong menghasilkan bahwa insentif perpajakan memotivasi sukarelawan, yang mana
adalah perusahaan-perusahaan di Selandia Baru, untuk menggunakan metode current
cost.
4.
Inggris Raya
Peasnell, Skerratt dan Ward menginvestigasi dampak dari
eksperimen standar current cost (SSAP 16) dalam share returns di bursa efek
London. Mereka menemukan bahwa sinyalemen dari current cost memiliki dampak
yang kecil namun cukup signifikan dalam share returns dalam hari-hari
pengumuman mereka saat mereka beralih ke current cost. Bagaimanapun juga, studi
tersebut juga menyimpulkan bahwa informasi pada metode ini tidak memberikan
dampak yang cukup dalam pengembalian jangka panjang.
Thompson dan Watson mengetes konten informasi dari data
current cost dengan menganalisis keputusan dividen yang diambil oleh manajemen.
Mereka menemukan bahwa laba yang dihasilkan oleh biaya historis lebih
memberikan penjelasan yang cukup dalam penjelasan dalam perubahan atas dividen.
Lebih jauh, tidak ada bukti yang cukup menggiurkan bahwa perubahan ke metode
current cost memberikan dampak yang signifikan dalam keputusan pembagian
dividen.
5.
Kesimpulan
Kebanyakan dari studi empiris yang dilakukan berkesimpulan
bahwa kebanyakan pengguna tidak menemukan data tambahan pada metode current
cost sebagai sesuatu yang berguna. Riset lain juga menunjukkan bahwa metode
current cost tidak memberikan nilai yang relevan untuk harga saham.
Watt dan Zimmerman menawarkan empat interpretasi alternatif
yang bisa digambarkan dari riset-riset tersebut yaitu:
a.
Data pada current cost tidak mengandung
informasi apapun karena tidak relevan dalam penilaian harga sekuritas dan pasar
modal memiliki sumber data yang lain mengenai current cost.
b.
Data current cost mengandung informasi namun
informasi tersebut tidak secara efisien bagi perusahaan dalam hal penyingkapan
data.
c.
Data current cost mewakili divergensi yang
signifikan daripada informasi yang dihasilkan oleh biaya historis dan peserta
pasar modal belum mempelajari untuk mengevaluasi atau memproses data tersebut.
d.
Studi empiris yang menggunakan metode statistic
tidak cukup kuat untuk menunjukkan sebuah efek informasi
Sumber: Accounting Theory 6th Edition, Jayne
Godfrey dkk.
Aku Widya Okta, saya ingin bersaksi pekerjaan yang baik dari Allah dalam hidup saya kepada orang-orang saya yang mencari untuk pinjaman di Asia dan bagian lain dari kata, karena ekonomi yang buruk di beberapa negara. Apakah mereka orang yang mencari pinjaman di antara kamu? Maka Anda harus sangat berhati-hati karena banyak perusahaan pinjaman penipuan di sini di internet, tetapi mereka masih asli sekali di perusahaan pinjaman palsu. Saya telah menjadi korban dari suatu 6-kredit pemberi pinjaman penipuan, saya kehilangan begitu banyak uang karena saya mencari pinjaman dari perusahaan mereka. Aku hampir mati dalam proses karena saya ditangkap oleh orang-orang dari utang saya sendiri, sebelum aku rilis dari penjara dan teman yang saya saya menjelaskan situasi saya kemudian memperkenalkan saya ke perusahaan pinjaman dapat diandalkan yang SANDRAOVIALOANFIRM. Saya mendapat pinjaman saya Rp900,000,000 dari SANDRAOVIALOANFIRM sangat mudah dalam 24 jam yang saya diterapkan, Jadi saya memutuskan untuk berbagi pekerjaan yang baik dari Allah melalui SANDRAOVIALOANFIRM dalam kehidupan keluarga saya. Saya meminta nasihat Anda jika Anda membutuhkan pinjaman Anda lebih baik kontak SANDRAOVIALOANFIRM. menghubungi mereka melalui email:. (Sandraovialoanfirm@gmail.com)
BalasHapusAnda juga dapat menghubungi saya melalui email saya di (widyaokta750@gmail.com) jika Anda merasa sulit atau ingin prosedur untuk memperoleh pinjaman.
Tuan Nyonya
BalasHapusTerutama di seluruh dunia, Anda perlu pinjaman uang antar individu untuk mengatasi kesulitan keuangan akhirnya memecahkan kebuntuan diprovokasi oleh bank, oleh penolakan file aplikasi pinjaman Anda. Kami adalah jaringan ahli keuangan swasta mampu membuat pinjaman untuk jumlah yang Anda butuhkan dan dengan kondisi yang membuat hidup Anda lebih mudah. Kami dapat membantu Anda dalam bidang berikut:
Keuangan *
* Home Loan
* Investasi Pinjaman
* Auto Pinjaman
* Konsolidasi hutang
* Line of Credit
* Kedua Mortgage
* Akuisisi kreditan
Anda terjebak, Bank dilarang dan Anda tidak mendapatkan manfaat dari bank atau Anda lebih baik memiliki sebuah proyek dan membutuhkan pembiayaan, kredit buruk atau membutuhkan uang untuk membayar tagihan, uang untuk berinvestasi pada bisnis. Sementara kami siap melayani anda untuk aplikasi pinjaman pribadi Anda dari € 500 sampai € 10 juta untuk masing-masing tertentu dapat membayar tingkat bunga 2%. Kami berada dalam posisi untuk memenuhi peminjam kami dalam waktu 2 jam sejak diterimanya permohonan mereka.
Silahkan hubungi kami untuk lebih jelasnya;
dangotegrouploandepartment@gmail.com
dangotegrouploan.wordpress.com
Saya Widya Okta, saya ingin memberi kesaksian tentang karya bagus Tuhan dalam hidup saya kepada orang-orang saya yang mencari pinjaman di Asia dan sebagian lain dari kata tersebut, karena ekonomi yang buruk di beberapa negara. Apakah mereka mencari pinjaman di antara kamu? Maka Anda harus sangat berhati-hati karena banyak perusahaan pinjaman yang curang di sini di internet, tapi mereka tetap asli sekali di perusahaan pinjaman palsu. Saya telah menjadi korban penipuan pemberi pinjaman 6-kredit, saya kehilangan banyak uang karena saya mencari pinjaman dari perusahaan mereka.
BalasHapusSaya hampir mati dalam proses karena saya ditangkap oleh orang-orang dari hutang saya sendiri, sebelum saya dibebaskan dari penjara dan teman saya yang saya jelaskan situasi saya, kemudian mengenalkan saya ke perusahaan pinjaman yang andal yaitu SANDRAOVIALOANFIRM. Saya mendapat pinjaman saya sebesar Rp900.000.000 dari SANDRAOVIALOANFIRM dengan tarif rendah 2% dalam 24 jam yang saya gunakan tanpa tekanan atau tekanan. Jika Anda membutuhkan pinjaman Anda dapat menghubungi dia melalui email: (sandraovialoanfirm@gmail.com)
Jika Anda memerlukan bantuan dalam melakukan proses pinjaman, Anda juga bisa menghubungi saya melalui email: (widyaokta750@gmail.com) dan beberapa orang lain yang juga mendapatkan pinjaman mereka Mrs. Jelli Mira, email: (jellimira750@gmail.com). Yang saya lakukan adalah memastikan saya tidak pernah terpenuhi dalam pembayaran cicilan bulanan sesuai kesepakatan dengan perusahaan pinjaman.
Jadi saya memutuskan untuk membagikan karya bagus Tuhan melalui SANDRAOVIALOANFIRM, karena dia mengubah hidup saya dan keluarga saya. Itulah alasan Tuhan Yang Mahakuasa akan selalu memberkatinya.
Salam pembuka,
BalasHapusKami memberikan pinjaman kepada perusahaan swasta dan perorangan. Anda dapat menemukan beberapa informasi penting tentang pinjaman yang kami tawarkan di bawah ini. Dalam mendapatkan pinjaman dari perusahaan kami, ada beberapa informasi yang perlu kami sampaikan kepada Anda sebelum kami dapat melanjutkan ke proses aplikasi.
TINGKAT BUNGA: Dalam pinjaman yang kami tawarkan, kami mengenakan suku bunga 2%.
JUMLAH DIBERIKAN: Kami Memberikan Jumlah Minimum $ 5.000,00 hingga Maksimal $ 500.000.000.
Catatan: Untuk Pemohon Indonesia, kami memberikan jumlah pinjaman minimum JUTA IDR30
KEBUTUHAN INFORMASI: Mengenai informasi yang diperlukan, Anda harus mengisi aplikasi yang berisi informasi pribadi Anda dan juga informasi pinjaman, ini akan membantu kami memberikan dokumentasi lengkap tentang persyaratan pinjaman dan kontrak perjanjian yang akan ditandatangani dan kirim kembali ke perusahaan untuk persetujuan jika puas.
Untuk pertanyaan lebih lanjut, hubungi kami Via:
loancompanyfadilaht@gmail.com
Halo semuanya, Nama saya Siska wibowo saya tinggal di Surabaya di Indonesia, saya seorang mahasiswa, saya ingin menggunakan kesempatan ini untuk mengingatkan semua pencari pinjaman untuk sangat berhati-hati karena ada banyak perusahaan pinjaman penipuan dan kejahatan di sini di internet , Sampai saya melihat posting Bapak Suryanto tentang Nyonya Esther Patrick dan saya menghubunginya melalui email: (estherpatrick83@gmail.com)
BalasHapusBeberapa bulan yang lalu, saya putus asa untuk membantu biaya sekolah dan proyek saya tetapi tidak ada yang membantu dan ayah saya hanya dapat memperbaiki beberapa hal yang bahkan tidak cukup, jadi saya mencari pinjaman online tetapi scammed.
Saya hampir tidak menyerah sampai saya mencari saran dari teman saya Pak Suryanto memanggil saya pemberi pinjaman yang sangat andal yang meminjamkan dengan pinjaman tanpa jaminan sebesar Rp200.000.000 dalam waktu kurang dari 24 jam tanpa tekanan atau tekanan dengan tingkat bunga rendah 2 %. Saya sangat terkejut ketika saya memeriksa rekening bank saya dan menemukan bahwa nomor saya diterapkan langsung ditransfer ke rekening bank saya tanpa penundaan atau kekecewaan, segera saya menghubungi ibu melalui (estherpatrick83@gmail.com)
Dan juga saya diberi pilihan apakah saya ingin cek kertas dikirim kepada saya melalui jasa kurir, tetapi saya mengatakan kepada mereka untuk mentransfer uang ke rekening bank saya, karena saya berjanji bahwa saya akan membagikan kabar baik sehingga orang bisa mendapatkan pinjaman mudah tanpa stres atau penundaan.
Yakin dan yakin bahwa ini asli karena saya memiliki semua bukti pemrosesan pinjaman ini termasuk kartu ID, dokumen perjanjian pinjaman, dan semua dokumen. Saya sangat mempercayai Madam ESTHER PATRICK dengan penghargaan dan kepercayaan perusahaan yang sepenuh hati karena dia benar-benar telah membantu hidup saya membayar proyek saya. Anda sangat beruntung memiliki kesempatan untuk membaca kesaksian ini hari ini. Jadi, jika Anda membutuhkan pinjaman, silakan hubungi Madam melalui email: (estherpatrick83@gmail.com)
Anda juga dapat menghubungi saya melalui email saya di (siskawibowo71@gmail.com) jika Anda merasa kesulitan atau menginginkan prosedur untuk mendapatkan pinjaman
Sekarang, yang saya lakukan adalah mencoba untuk memenuhi pembayaran pinjaman bulanan yang saya kirim langsung ke rekening bulanan Nyonya seperti yang diarahkan. Tuhan akan memberkati Nyonya ESTHER PATRICK untuk Segalanya. Saya bersyukur
Halo semuanya, saya Rika Nadia, saat ini tinggal orang Indonesia dan saya warga negara, saya tinggal di JL. Baru II Gg. Jaman Keb. Lama Utara RT.004 RW.002 No. 26. Saya ingin menggunakan media ini untuk memberikan saran nyata kepada semua warga negara Indonesia yang mencari pinjaman online untuk berhati-hati karena internet penuh dengan penipuan, kadang-kadang saya benar-benar membutuhkan pinjaman , karena keuangan saya buruk. statusnya tidak begitu baik dan saya sangat ingin mendapatkan pinjaman, jadi saya jatuh ke tangan pemberi pinjaman palsu, dari Nigeria dan Singapura dan Ghana. Saya hampir mati, sampai seorang teman saya bernama EWITA YUDA (ewitayuda1@gmail.com) memberi tahu saya tentang pemberi pinjaman yang sangat andal bernama Ny. ESTHER PATRICK Manajer cabang dari Access loan Firm, Dia adalah pemberi pinjaman global; yang saya hubungi dan dia meminjamkan saya pinjaman Rp600.000.000 dalam waktu kurang dari 12 jam dengan tingkat bunga 2% dan itu mengubah kehidupan seluruh keluarga saya.
BalasHapusSaya menerima pinjaman saya di rekening bank saya setelah Nyonya. LADY ESTHER telah mentransfer pinjaman kepada saya, ketika saya memeriksa saldo rekening bank saya dan menemukan bahwa jumlah Rp600.000.000 yang saya terapkan telah dikreditkan ke rekening bank saya. dan saya punya buktinya dengan saya, karena saya masih terkejut, emailnya adalah (ESTHERPATRICK83@GMAIL.COM)
Jadi untuk pekerjaan yang baik, LADY ESTHER telah melakukannya dalam hidup saya dan keluarga saya, saya memutuskan untuk memberi tahu dan membagikan kesaksian saya tentang LADY ESTHER, sehingga orang-orang dari negara saya dan kota saya dapat memperoleh pinjaman dengan mudah tanpa stres. Jadi, jika Anda memerlukan pinjaman, hubungi LADY ESTHER melalui email: (estherpatrick83@gmail.com) silakan hubungi LADY ESTHER Dia tidak tahu bahwa saya melakukan ini tetapi saya sangat senang sekarang dan saya memutuskan untuk memberi tahu orang lain tentang dia, Dia menawarkan semua jenis pinjaman baik untuk perorangan maupun perusahaan dan juga saya ingin Tuhan memberkati dia lebih banyak,
Anda juga dapat menghubungi saya di email saya: (rikanadia6@gmail.com). Sekarang, saya adalah pemilik bangga seorang wanita bisnis yang baik dan besar di kota saya, Semoga Tuhan Yang Mahakuasa terus memberkati LADY ESTHER atas pekerjaannya yang baik dalam hidup dan keluarga saya.
Tolong lakukan dengan baik untuk meminta saya untuk rincian lebih lanjut tentang Ibu dan saya akan menginstruksikan, dan ada bukti pinjaman, hubungi LADY ESTHER melalui email: (estherpatrick83@gmail.com) Terima kasih semua
Keajaiban tidak akan pernah berakhir, saya berdoa untuk allah untuk memberkati Nyonya Esther Patrick, saya kehilangan Ewita warga negara Indonesia, saya tinggal di JL.kutisari selatan geng ekonomi No. 13-G, Indonesia. Ibu saya mengatakan kepada saya bahwa dia akan melalui internet dan datang ke publikasi Nyonya Esther Patrick, mengatakan bahwa fasilitas kredit telah memberinya pinjaman kepada masyarakat umum dengan suku bunga sangat rendah 2% persen, Anda dapat menghubungi Nyonya Esther Patrick melalui emailnya: [estherpatrick83@gmail.com].
BalasHapusJadi, saya memberi tahu teman saya tentang pandangan meminjam dari Nyonya Esther Patrick, dan dia mengatakan dia tidak akan memberi tahu saya bahwa saya tidak meminjam dari Nyonya Esther Patrick, tetapi saya perlu meminjamkan sejumlah kecil untuk memeriksa apakah perusahaannya adalah perusahaan.
Jadi, saya bertindak atas sarannya dan menghubungi Nyonya Esther Patrick melalui emailnya: [estherpatrick83@gmail.com] yang diposkan oleh ibu saya, dan saya mengajukan pinjaman sebesar Rp200.000.000. Nyonya Esther Patrick menanggapi saya dan mengirimi saya semua syarat dan ketentuan perusahaannya yang saya baca dan saya menyetujui persyaratannya.Setelah persetujuan permohonan pinjaman, saya menerima pemberitahuan dari bank saya bahwa jumlah Rp200.000.000 dikreditkan ke rekening bank saya dari perusahaan Nyonya Esther Patrick.
Saya sangat senang dan berbagi kabar baik dengan ibu saya dan teman saya yang menyarankan saya untuk terus maju.Ia menyelesaikan pembayaran kembali pinjaman tersebut pada 07 Juli 2018, dan saya meminta sejumlah Rp550.000.000 yang juga saya terima di rekening bank saya setelah prosedur itu dilakukan.
Jadi, saya ingin mengambil kesempatan ini untuk memberi tahu siapa saja yang mencari pemberi pinjaman pribadi di Internet yang pasti akan menghubungi Nyonya Esther Patrick melalui e-mail {ESTHERPATRICK83@GMAIL.COM}Anda dapat menghubungi saya jika Anda memerlukan bantuan atau Anda ingin bertanya tentang bagaimana saya mendapat pinjaman.Ini email saya: [ewitayuda1@gmail.com]Terima kasih, pengikut saya