Selasa, 01 Oktober 2013

Minyak Sebagai Alat Pertahanan Negara (#1)


Minyak merupakan sumber daya alam yang sangat berharga dan tidak terbarukan. Menjadi sangat berharga karena minyak menggerakkan seluruh aktifitas manusia di seluruh dunia. Hampir seluruh aktifitas manusia disegala bidang kehidupan menggunakan minyak. Peralatan militer, kendaraan-kendaraan umum, pesawat terbang, pembangkit listrik, pabrik-pabrik, tempat pertambangan minyak, dan lain-lain menggunakan minyak sebagai bahan bakarnya.
Negara adikuasa dengan bermacam-macam peralatan militer canggihnya tidak akan dapat mengoprasikan pesawat tempur, tank, kapal selam, dan peralatan militer lainnya jika tidak memiliki minyak. Jika seluruh peralatan militernya tidak dapat dioperasikan maka terancamlah negara tersebut.
Negara Industri yang memiliki pabrik-pabrik modern, yang memproduksi komoditi kebutuhan dunia, tidak akan dapat menggerakkan industrinya jika tidak memiliki minyak. Jika industri tersebut mati, maka matilah ekonomi negara tersebut.
Negara maju dengan tingkat ekonomi tinggi, akan hancur karena pembangkit listriknya tidak bisa beroperasi, sehingga tidak dapat menggerakkan roda ekonominya. Pebangkit listrik tersebut tidak bisa beroperasi karena pasokkan minyak negara tersebut habis.
Begitu pentingya fungsi minyak dimata dunia inilah yang menjadikan minyak sebagai sumber daya alam yang paling dicari dan diperebutkan. Segala macam cara dilakukan untuk memperebutkan sumber daya alam tersebut, bahkan melalui penjajahan sekalipun. Bahkan negara yang kuat tak segan-segan akan menindas negara yang lemah dengan berbagai strategi untuk mendapatkan minyaknya.
Melihat begitu berharganya minyak dalam kehidupan, akan disayangkan jika negara-negara yang memiliki kekayaan minyak berlimpah justru tidak dapat memanfaatkan posisinya semaksimal mungkin guna kemakmuran negaranya. Seharusnya  negara tersebut dapat memanfaatkan bargaining powernya untuk lepas dari penindasan negara-negara adidaya. Bukan justru menyerahkan ladang minyaknya untuk dikuasai negara adidaya tersebut. Negara adidaya dapat mengancam dengan menggunakan senjata-senjata modern, seharusnya negara penghasil minyak dapat membalas ancaman tersebut dengan tidak menyalurkan minyaknya ke negara adidaya. Jika negara-negara adidaya tersebut tidak mendapatkan pasokan minyak yang cukup, maka sia-sialah senjata canggih yang dia miliki untuk mengancam negara lain.
Indonesia memiliki posisi yang hampir sama dengan negara adidaya tersebut. Cadangan minyak Indonesia diprediksi hanya mampu memenuhi kebutuhan dalam negeri selama 15 tahun kedepan. Produksi minyak Indonesia yang mencapai 800ribu barrel perhari tidak mampu untuk mencukupi kebutuhan minyak dalam negeri yang mencapai 1,4 juta barel perhari. Oleh karena itu, Indonesia harus mengimpor minyak dari luar negeri untuk mencukupi kebutuhan minyaknya.
Kondisi cadangan minyak yang menipis serta ketergantungan akan impor minyak akan memberikan resiko besar bagi masa depan bangsa Indonesia. Jika hal ini terus dibiarkan maka tidak menutup kemungkinan Indonesia akan kehabisan cadangan minyaknya. Jika hal tersebut dibarengi dengan keadaan dimana Indonesia tidak dapat mengimpor minyak dunia, maka ekonomi dan kedaulatan negara Indonesia akan terancam.
Untuk menyikapi hal tersebut, alangkah lebih baik jika Indonesia mulai memanfaatkan sumber daya alam lain yang tersedia sebagai bahan bakar pengganti minyak. Melaui sumber daya tersebut, Indonesia dapat mencegah habisnya cadangan minyak dalam negerinya dan dapat pula mengurangi ketergantungan impor minyak dunia.
Untuk saat ini, sumber daya alam yang siap menggantikan minyak sebagai bahan bakar adalah gas. Cadangan gas alam yang masih melimpah dapat memberikan harapan bagi Indonesia untuk menjaga ketahanan minyak Indonesia.

By : Bayu Dwi Nurcahyo

Tidak ada komentar:

Posting Komentar