Jumat, 03 Mei 2013

BBM Naik banyak yang ribut, tetapi rokok naik tenang-tenang saja tuh



Itulah fenomena yang terjadi di Indonesia. Setiap ada kebijakan pemerintah untuk menaikkan harga BBM, selalu dibarengi dengan demonstrasi besar-besaran di seluruh kota di Indonesia.

Harusnya pemerintah memberikan gambaran atau penjelasan yang detail kepada seluruh rakyat Indonesia mengenai alasan kenapa ada subsidi BBM dan kenapa ada kenaikan harga BBM. Karena, ketika seluruh rakyat Indonesia telah mengetahui dan memahami alasan dinaikannya harga BBM, pasti mereka akan memahami dan menerima kenyataan itu dengan lapang dada.

Pada dasarnya, salah satu alasan pemerintah memberikan subsidi BBM (BBM bersubsidi) adalah untuk menjaga daya beli masyarakat menengah kebawah ditengah-tengah meningkatnya harga BBM dunia. Sehingga, dengan adanya subsidi tersebut diharapkan masyarakat menengah kebawah masih mampu untuk membeli BBM dengan harga terjangkau.

Namun perlu diketahui bahwa subsidi BBM tersebut adalah diambil dari uang negara (APBN), yang sebenarnya jika uang tersebut digunakan untuk membangun infrastruktur (pendidikan, perdagangan, perbaikan jalan, dsb) di desa-desa akan menjadi lebih produktif. Namun karena mempertimbangkan ekonomi masyarakat menengah kebawah, maka terpaksa subsidi BBM tersebut harus dikeluarkan, sehingga BBM Bersubsidi dapat dibeli oleh rakyat kecil untuk menggerakan ekonominya.

Sehingga jelas dan perlu digaris bawahi bahwa BBM bersubsidi adalah ditujukan untuk konsumsi masyarakat menengah kebawah.

Namun, kenyataan yang terjadi di lapangan tidak sesuai dengan yang diharapkan. Karena, BBM bersubsidi tersebut ternyata banyak dikonsumsi oleh orang-orang yang mampu (menengah ke atas pemilik mobil pribadi), sehingga tidak sesuai dengan sasaran utamanya. Hal inilah yang seharusnya patut kita sayangkan dan kita sesali bersama.

Dengan melihat hal tersebut, seharusnya yang pantas di demo adalah orang-orang mampu (menengah ke atas) tersebut yang telah mengambil hak rakyat kecil. Karena BBM subsidi tersebut bukan untuk mereka melainkan untuk orang-orang kecil.

Sebenarnya ada sisi negatif yang mungkin akan muncul jika harga BBM bersubsidi terlampau murah :
1. Masyarakat menjadi boros dalam penggunaan BBM.
2. Akan meningkatnya pelarian penggunaan BBM non-subsidi ke BBM bersubsidi oleh masyarakat tingkat atas, karena adanya disparitas (kesenjangan harga) yang tinggi antara BBM subsidi dan non-subsidi.
Hal ini lah yang menyebabkan konsumsi BBM bersubsidi terlalu tinggi.

Kenaikkan harga BBM bersubsidi terjadi ketika jumlah konsumsi BBM bersubsidi sudah terlampau tinggi dan melewati prediksi atau ketika pemerintah memandang perlu untuk mengalokasikan sebagian subsidi BBM tersebut untuk membiayai belanja negara yang lebih mendesak dan penting untuk kesejahteraan rakyat.

Kenaikan harga BBM tersebut tidaklah salah dan tidak perlu dikhawatirkan oleh masyarakat karena ada solusi untuk mengatasinya.

Apa solusinya?

Solusinya adalah dengan penghematan penggunaan BBM. Atau jika memang mendesak untuk mengkonsumsi BBM banyak, coba lakukanlah langkah-langkah yang sama dengan pemerintah, yaitu dengan mengalokasikan sebagian pengeluaran anda yang sebenarnya kurang bermanfaat untuk ditukarkan dengan membeli BBM.

Mudah-mudahan apa yang kita lakukan bermanfaat bagi kita semua. Amin


Tidak ada komentar:

Posting Komentar