Jumat, 12 Oktober 2012

Jangan jadikan kekurang menjadi penghalang. Justru, Jadikanlah kekurangan sebagai pemicu semangat kita untuk maju

Banyak anak  SMA/SLTA/SMK/MAN dan yang sederajat khususnya kelas 3 yang basic-nya berasal dari keluarga yang kurang mampu merasa gelisah tentang masa depan mereka kelak setelah lulus SMA/SLTA/SMK/MAN dan yang sederajat.

Hal tersebut muncul karena mereka dihinggapi rasa takut akan bayang-bayang biaya kuliah yang akhir-akhir ini makin tinggi. Mereka takut akan hambatan-hambatan yang akan mereka hadapi jika mereka masuk kuliah kelak. Dan yang paling mencemaskan lagi, rasa takut itu menjadikan mereka menjadi malas belajar, menjadi loyo dan putus asa, bahkan sampai tidak lulus Ujian Nasional.

Tapi tau tidak, bahwa perasaan takut seperti di atas merupakan tanda-tanda orang yang mempunyai mental tempe, yang hanya bisa mengeluh, berputus asa dan selalu takut akan bayang-bayang yang mungkin tidak seperti yang dibayangkan jika mereka mau berjuang. Jika perasaan loyo seperti itu masih ada dalam benak anak-anak muda Indonesia, maka saya jamin Indonesia tidak akan menjadi negara hebat, dan anda akan menjadi bagian dari orang-orang yang membuat bangsa Indonesia menjadi tertinggal. Dan kita tidak akan pernah bisa mengangkat derajat orang tua dan keluarga kita jika kita hanya bisa mengeluh dan merenungi nasib.

Janganlah menjadi anak muda yang loyo. Masih banyak perguruan tinggi di Indonesia yang dengan senang hati mau menerima siswa siswi terbaik yang pekerja keras, bahkan dari keluarga ekonomi bawah sekalipun. Gak usah takut, banyak perguruan-perguruan tinggi yang menyediakan biaya kuliah gratis samapi lulus seperti STAN, STIS, STPDN, AKMIL, AKPOL, AMG, dsb. Dan masih banyak beasiswa yang tersedia bagi orang-orang pintar yang ada di Indonesia. 

Maka, janganlah berputus asa, karena orang yang gampang putus asa adalah orang yang tidak percaya bahwa ada kemudahan yang akan diberikan oleh Allah kepada manusia jika seseorang mau berusaha. Ingat ibu bapak kita, siapa lagi yang akah membahagiakan mereka kalau bukan kita sebagai anak-anaknya. Ingat Negara kita, siapa yang akan memajukan bangsa kita kalau bukan kita sebagai anak-anak muda penerus bangsa.

Sekaranglah saatnya anak-anak Indonesia untuk merubah mindsetnya. Sekarang bukan lagi jamannya anak-anak muda Indonesia untuk loyo dan mengeluh. Jangan karena keadaan ekonomi keluarga, Kita menjadi loyo dan putus asa. Justru sebaliknya, Jadikanlah keadaan ekonomi keluarga kita menjadi pemicu semangat kita untuk terus berusaha dan berdoa agar kita bisa merubah keadaan ekonomi tersebut menjadi lebih baik.

Ayo jangan mengeluh, mengeluh adalah tanda kelemahan jiwa. Insya allah, Tuhan Yang Maha Esa akan selalu memberikan kemudahaan bagi orang-orang yang bekerja keras.Amin

Coret-coretan : Bayu Dwi Nurcahyo
Penulis adalah lulusan Sekolah Tinggi Akuntasi Negara.

4 komentar: